Aktris Dian Sastrowardoyo siap kembali berakting dalam film drama terbaru "Mothernet", yakni film kolaborasi internasional dari rumah produksi BASE Entertainment, Beacon Films, dan Refinery Media.
Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu, "Mothernet" akan menggandeng Winnie Lau, yakni produser yang berbasis di Vietnam dan pernah memproduseri serial "The Thai Cave Rescue". Selain Winnie, Dian Sastrowardoyo juga terlibat menjadi salah satu produser di proyek "Mothernet".
Baca juga: Film "Kang Mak From Pee Mak" tembus 1,5 juta penonton, Falcon Pictures gelar syukuran
"'Mothernet' adalah film yang sangat istimewa karena menjadi debut Beacon Films dan sebagai pemeran saya kembali mendapatkan tantangan baru untuk memerankan ibu dengan perspektif yang berbeda dan pendekatan karakter yang lebih detail dan mendalam,” kata Dian.
"Mothernet" merupakan film drama keluarga dengan latar belakang teknologi dan isu perubahan iklim. Film ini mengisahkan tentang perjalanan Rama (Ali Fikry), seorang remaja berusia 16 tahun yang harus menghadapi kenyataan pahit setelah kecelakaan tragis yang membuat ibunya (Dian Sastrowardoyo) koma.
Dengan bantuan Artificial Intelligence (AI), Rama dan ayahnya (Ringgo Agus Rahman) berusaha untuk menghadapi kenyataan baru mereka. Akankah mereka berhasil melakukannya?
Sementara itu, "Mothernet" akan disutradarai oleh Wi Ding Ho, yakni sutradara asal Malaysia yang berbasis di Taiwan. Sebelumnya, Wi Ding telah meraih penghargaan sebagai Sutradara Baru Terbaik di Golden Horse Awards 2010 lewat karya debutnya, Pinoy Sunday dan deretan penghargaan lainnya.
Baca juga: "Thaghut" hadirkan horor religi dan mitos lokal, siap tayang di bioskop 29 Agustus
Menariknya, film "Mothernet" akan memanfaatkan teknologi mutakhir X3D Studio milik Refinery yang baru diluncurkan. Adegan virtual dalam film ini akan diambil di Singapura, sementara sebagian besar adegan lainnya akan dilakukan di Indonesia.
“Mothernet adalah proyek yang sangat dekat dengan hati kami. Kami berharap cerita ini bisa menginspirasi, relevan dan menyentuh hati banyak orang, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain,” kata Shanty Harmayn selaku Pendiri dan Co-CEO BASE Entertainment.
Rencananya, "Mothernet" akan diproduksi pada kuartal ketiga tahun 2024 serta dijadwalkan tayang pada tahun 2025.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu, "Mothernet" akan menggandeng Winnie Lau, yakni produser yang berbasis di Vietnam dan pernah memproduseri serial "The Thai Cave Rescue". Selain Winnie, Dian Sastrowardoyo juga terlibat menjadi salah satu produser di proyek "Mothernet".
Baca juga: Film "Kang Mak From Pee Mak" tembus 1,5 juta penonton, Falcon Pictures gelar syukuran
"'Mothernet' adalah film yang sangat istimewa karena menjadi debut Beacon Films dan sebagai pemeran saya kembali mendapatkan tantangan baru untuk memerankan ibu dengan perspektif yang berbeda dan pendekatan karakter yang lebih detail dan mendalam,” kata Dian.
"Mothernet" merupakan film drama keluarga dengan latar belakang teknologi dan isu perubahan iklim. Film ini mengisahkan tentang perjalanan Rama (Ali Fikry), seorang remaja berusia 16 tahun yang harus menghadapi kenyataan pahit setelah kecelakaan tragis yang membuat ibunya (Dian Sastrowardoyo) koma.
Dengan bantuan Artificial Intelligence (AI), Rama dan ayahnya (Ringgo Agus Rahman) berusaha untuk menghadapi kenyataan baru mereka. Akankah mereka berhasil melakukannya?
Sementara itu, "Mothernet" akan disutradarai oleh Wi Ding Ho, yakni sutradara asal Malaysia yang berbasis di Taiwan. Sebelumnya, Wi Ding telah meraih penghargaan sebagai Sutradara Baru Terbaik di Golden Horse Awards 2010 lewat karya debutnya, Pinoy Sunday dan deretan penghargaan lainnya.
Baca juga: "Thaghut" hadirkan horor religi dan mitos lokal, siap tayang di bioskop 29 Agustus
Menariknya, film "Mothernet" akan memanfaatkan teknologi mutakhir X3D Studio milik Refinery yang baru diluncurkan. Adegan virtual dalam film ini akan diambil di Singapura, sementara sebagian besar adegan lainnya akan dilakukan di Indonesia.
“Mothernet adalah proyek yang sangat dekat dengan hati kami. Kami berharap cerita ini bisa menginspirasi, relevan dan menyentuh hati banyak orang, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain,” kata Shanty Harmayn selaku Pendiri dan Co-CEO BASE Entertainment.
Rencananya, "Mothernet" akan diproduksi pada kuartal ketiga tahun 2024 serta dijadwalkan tayang pada tahun 2025.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024