Mukomuko (Antara) - Warga di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu berharap perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Selagan kembali beroperasi menyalurkan air bersih ke rumah penduduk di daerah itu.

"Sudah lama sekali PDAM tidak beroperasi di daerah ini. Warga di sini sangat membutuhkan pelayanan air bersih dari perusahaan tersebut," kata warga Desa Pondok Batu, Kecamatan Kota Mukomuko Kurnia, di Mukomuko, Minggu.

Ia mengatakan hal itu karena sumber air bersih dari sumur gali milik warga setempat terbatas, apalagi pada saat musim panas melanda wilayahnya.

Untuk itu, katanya, warga di wilayahnya dan desa lain di Kecamatan Kota Mukomuko membutuhkan alternatif air bersih yang bersumber dari PDAM di daerah itu.

Ia tidak begitu mengetahui penyebab perusahaan berhenti beroperasi di daerah itu. Tetapi dampak dari semua itu pelanggannya tidak mendapatkan air bersih.

Menurutnya, seharusnya tugas pemerintah setempat mencarikan solusi agar perusahaan tersebut dapat beroperasi memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Menurut saya masih ada kewajiban pemerintah yang belum direalisasikanya, yakni pelayanan air bersih kepada masyarakat," ujarnya.

Selain itu, ia mengaku, prihatin melihat kondisi aset perusahaan di Desa Pondok Batu yang dibiarkan terbengkalai karena perusahaan tersebut tidak beroperasi.

Menurutnya, perusahaan tersebut membutuhkan biaya besar agar dapat beroperasi kembali karena sebagian besar pompa air perusahaan tersebut mengalami kerusakan.

Belum lagi pipa yang digunakan untuk mengalurkan air bersih ke rumah warga harus diganti baru. Karena tidak mungkin menggunakan pipa lama.

"Perusahaan itu sudah hampir tiga tahun tidak beroperasi. Kemungkinan pipanya karatan. Jadi harus diganti baru lagi," ujarnya.

Kabag Administrasi Ekonomi dan Penanaman Modal Pemerintah Kabupaten Mukomuko Sunandi mengatakan pihaknya telah mengusulkan rancangan peraturan daerah (Raperda) penyertaan modal untuk PDAM dan Bank Bengkulu.

Khusus dana penyertaan modal untuk PDAM, sebutnya, berkisar Rp2,5 miliar. Dana itu untuk operasional perusahaan itu.

"Kita sedang menunggu pengesahan raperda penyertaan modal. Setelah itu baru dianggarkan dana untuk penyertaan modal perusahaan itu," ujarnya.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016