Bengkulu (Antarabengkulu.com) - Pemerintah Kota Bengkulu menargetkan Rumah Sakit Kota Bengkulu sudah berstatus akreditasi tipe B pada 2020.
Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Senin mengatakan saat ini pemerintah kota sedang berupaya membangun infrastruktur rumah sakit agar sesuai standar tipe B.
"Tinggal tiga tahun lagi untuk memaksimalkan pembangunan, setiap tahunnya kita upayakan APBD yang dianggarkan bisa meningkat," kata dia.
Pada awal didirikan, pembangunan rumah sakit kota, kata Helmi Hasan hanya bisa dianggarkan sekitar satu sampai dua miliar saja dari APBD Kota Bengkulu.
"Pada 2013 itu, pihak legislatif kurang yakin bahwa RS Kota Bengkulu ini mampu menghasilkan akibatnya tidak berani menganggarkan," katanya.
Tetapi, terbukti setelah dua tahun berjalan, Rumah Sakit Kota Bengkulu memberikan pendapatan asli daerah yang cukup besar, bahkan pada tahun keduanya PAD yang dihasilkan meningkat 200 persen.
"Pada tahun pertama PAD mencapai Rp800 juta rupiah, dan tahun ke dua melebihi dua miliar rupiah," kata dia.
Pemerintah Kota Bengkulu, kata Helmi, sedang mengupayakan agar pada dua tahun menuju akhir kepemimpinan pasangan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan-Patriana Sosialinda mampu menganggarkan agar pembangunan RS Kota Bengkulu bisa dianggarkan dengan jumlah belasan miliar rupiah.
"Ini juga untuk memenuhi pengadaan alat kesehatan agar sesuai dengan status tipe B. Kita juga akan usahakan bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat," ujarnya.
Sementara itu, Direktur RS Kota Bengkulu Lista Cerlyviera, mengatakan awal berdiri rumah sakit kota status akreditasinya yakni rumah sakit tipe D.
"Pembangunan infrastruktur tahap pertama rampung awal tahun ini, kita sedang usulkan untuk naik ke tipe C," ujarnya. (adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Senin mengatakan saat ini pemerintah kota sedang berupaya membangun infrastruktur rumah sakit agar sesuai standar tipe B.
"Tinggal tiga tahun lagi untuk memaksimalkan pembangunan, setiap tahunnya kita upayakan APBD yang dianggarkan bisa meningkat," kata dia.
Pada awal didirikan, pembangunan rumah sakit kota, kata Helmi Hasan hanya bisa dianggarkan sekitar satu sampai dua miliar saja dari APBD Kota Bengkulu.
"Pada 2013 itu, pihak legislatif kurang yakin bahwa RS Kota Bengkulu ini mampu menghasilkan akibatnya tidak berani menganggarkan," katanya.
Tetapi, terbukti setelah dua tahun berjalan, Rumah Sakit Kota Bengkulu memberikan pendapatan asli daerah yang cukup besar, bahkan pada tahun keduanya PAD yang dihasilkan meningkat 200 persen.
"Pada tahun pertama PAD mencapai Rp800 juta rupiah, dan tahun ke dua melebihi dua miliar rupiah," kata dia.
Pemerintah Kota Bengkulu, kata Helmi, sedang mengupayakan agar pada dua tahun menuju akhir kepemimpinan pasangan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan-Patriana Sosialinda mampu menganggarkan agar pembangunan RS Kota Bengkulu bisa dianggarkan dengan jumlah belasan miliar rupiah.
"Ini juga untuk memenuhi pengadaan alat kesehatan agar sesuai dengan status tipe B. Kita juga akan usahakan bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat," ujarnya.
Sementara itu, Direktur RS Kota Bengkulu Lista Cerlyviera, mengatakan awal berdiri rumah sakit kota status akreditasinya yakni rumah sakit tipe D.
"Pembangunan infrastruktur tahap pertama rampung awal tahun ini, kita sedang usulkan untuk naik ke tipe C," ujarnya. (adv)
Editor : Riski Maruto
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016