"Pembangunan rumah sakit itu saat ini sedang berproses dan Insya Allah dalam minggu ini kami berharap nanti Saudi Fund and Development (SFD) memfinalisasi pembangunan tersebut," kata Rektor Universitas Bengkulu Dr Retno Agustina Ekaputri di Bengkulu, Jumat.
Menurut Retno seluruh persiapan sudah dilakukan, dan manajemen SDF akan hadir di Indonesia pada akhir April atau awal Mei 2024 ini untuk melanjutkan proses pembangunan.
"Sehingga kami mempersiapkan lokasi yang akan dibangun untuk rumah sakit, diperkirakan Mei bisa dilakukan (peletakan batu pertama), mohon doanya semua karena ini sudah pada posisi yang sangat final, semua kementerian juga sudah mendukung dan menyetujui, jadi tinggal proses terakhir," kata dia.
Rektor UNIB Dr Retno Agustina Ekaputri menjelaskan rumah sakit pendidikan itu telah menjadi cita-cita Universitas Bengkulu (Unib) karena fungsinya yang strategis sebagai salah satu fasilitas pendidikan.
"Dan juga sebagai kontribusi Unib terhadap pembangunan Provinsi Bengkulu khususnya di bidang kesehatan," kata dia.
Upaya pendirian rumah sakit sebenarnya sudah dimulai beberapa tahun lalu, dengan pekerjaan awal dan desain meliputi penyusunan kriteria kesiapan, studi kelayakan, pencarian sumber dana, penentuan lokasi potensial, penentuan kelas dan spesifikasi rumah sakit, melakukan detail engineering, desain struktur rumah sakit dan fasilitas terkait dan sebagainya.
Selain gedung rumah sakit, pembangunannya juga akan mencakup fasilitas pendukung baik untuk pelayanan kesehatan maupun pusat pengajaran dan penelitian fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan.
Bangunan rumah sakit direncanakan terdiri dari 3 blok, 2 blok diproyeksikan menjadi bangunan 3 lantai dan 1 blok berupa bangunan 6 lantai. Fasilitas lain, seperti gedung laboratorium, masjid, instalasi pengolahan limbah, kamar mayat, fasilitas parkir dan lain sebagainya.
Karena Bengkulu merupakan daerah rawan gempa, kata Retno desain bangunan rumah sakit akan menyesuaikan dengan kondisi dan memenuhi standar dan regulasi teknis yang ditentukan.
"Bahkan, rumah sakit menjadi gedung pertama yang dilengkapi base isolator di Provinsi Bengkulu. Kami berharap dengan upaya ini kami juga dapat berkontribusi dalam mitigasi bencana Provinsi Bengkulu," ujarnya.