Jaringan mahasiswa global terbesar yang mendukung perjuangan Palestina diluncurkan di New York City, Amerika Serikat.

Menurut laporan IRNA pada Senin pagi, jaringan itu didukung ratusan kelompok mahasiswa dari berbagai universitas di seluruh dunia, termasuk di benua Amerika, Eropa, Afrika, juga sejumlah negara Arab dan Islam.

Baca juga: Hamas kukuh dukung usulan gencatan senjata dari Presiden Biden

Baca juga: Palestina serukan gencatan senjata dan undang DK PBB ke Jalur Gaza

Pegiat mahasiswa pro-Palestina, serikat, dan organisasi mahasiswa meluncurkan "Global Students For Support Palestine Network" (GSPN) itu sebagai respons terhadap banyaknya gerakan internasional dalam mendukung Palestina serta menghentikan perang di Gaza.

Gerakan itu merupakan bagian dari upaya untuk memboikot investasi Israel di universitas-universitas atas genosida yang dilakukan rezim Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Melalui pernyataan, GSPN mengatakan akan menyediakan platform yang aman dan andal bagi para pegiat mahasiswa untuk bertukar strategi,  berbagi pengalaman, serta memajukan kerja sama global agar menjadi sumber dukungan vital bagi mahasiswa pro-Palestina.

GSPN juga berupaya untuk membekali para mahasiswa pro-Palestina, terutama mereka yang tinggal di komunitas terpencil atau terisolasi, dengan berbagai sarana, dukungan, serta pengetahuan yang dibutuhkan.

Baca juga: Biden desak Netanyahu selesaikan negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza

Baca juga: Belanda desak Israel wujudkan gencatan senjata ke Gaza

Dengan demikian, mereka diharapkan dapat mewujudkan strategi yang efektif dan meningkatkan pengaruh di komunitas, tulis pernyataan tersebut.

Para ketua mahasiswa di GSPN disebut telah menyampaikan komitmen mereka untuk memperkuat suara rakyat Palestina di panggung global. 

Mereka juga disebutkan akan berupa mengalihkan perhatian dunia bagi perjuangan Palestina dan melakukan koordinasi untuk protes dan gerakan untuk menegakkan keadilan.

Sumber: IRNA-OANA

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024