Mukomuko (Antara) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan akan memfasilitasi kegiatan kelompok warga setempat dalam melestarikan penyu di daerah itu tetapi terkendala dengan peralatan kerja.
"Kita melihat kegiatannya. Kalau memang dia giat kita fasilitasi kegiatannya itu," kata Kabid Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko Rosdin Efendi di Mukomuko, Sabtu.
Ia menjelaskan, rencananya kelompok yang giat dalam melakukan pelestarian dan penangkaran penyu di daerah itu diberikan bantuan berbagai jenis peralatan untuk pendukung kerjanya.
Untuk itu, katanya, instansinya ingin peninjauan ke lokasi kegiatan untuk memastikan personel kelompok pelestarian penyu tersebut lengkap atau tidak.
Peralatan pendukung kerja yang dimaksudnya, katanya, diupayakan seperti kamera digital, "Global Positioning System" atau GPS, alat komunikasi dan tempat penangkaran penyu.
"Kalau ditinjau dulu, kita bisa tahu kebutuhannya. Tidak mungkin memberikan bantuan tidak ditinjau terlebih dahulu," ujarnya.
Ia menyarankan, agar kelompok warga yang selama ini melestarikan penyu di daerah itu mengajukan usulan sekaligus status hukum kelompoknya.
Ia menerangkan, peralatan untuk untuk kelompok pelestarian penyu ini sudah ada di instansi itu. Anggaran untuk pembelian peralatan tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) 2015.
"Peralatan tersebut merupakan aset instansinya. Peralatan ini bisa dibagikan kelompok yang membutuhkan tetapi dengan persyaratan harus jelas legalitas pendirian kelompoknya," ujarnya lagi.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Kita melihat kegiatannya. Kalau memang dia giat kita fasilitasi kegiatannya itu," kata Kabid Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko Rosdin Efendi di Mukomuko, Sabtu.
Ia menjelaskan, rencananya kelompok yang giat dalam melakukan pelestarian dan penangkaran penyu di daerah itu diberikan bantuan berbagai jenis peralatan untuk pendukung kerjanya.
Untuk itu, katanya, instansinya ingin peninjauan ke lokasi kegiatan untuk memastikan personel kelompok pelestarian penyu tersebut lengkap atau tidak.
Peralatan pendukung kerja yang dimaksudnya, katanya, diupayakan seperti kamera digital, "Global Positioning System" atau GPS, alat komunikasi dan tempat penangkaran penyu.
"Kalau ditinjau dulu, kita bisa tahu kebutuhannya. Tidak mungkin memberikan bantuan tidak ditinjau terlebih dahulu," ujarnya.
Ia menyarankan, agar kelompok warga yang selama ini melestarikan penyu di daerah itu mengajukan usulan sekaligus status hukum kelompoknya.
Ia menerangkan, peralatan untuk untuk kelompok pelestarian penyu ini sudah ada di instansi itu. Anggaran untuk pembelian peralatan tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) 2015.
"Peralatan tersebut merupakan aset instansinya. Peralatan ini bisa dibagikan kelompok yang membutuhkan tetapi dengan persyaratan harus jelas legalitas pendirian kelompoknya," ujarnya lagi.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016