Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga mengungkapkan alasan federasi sepak bola Indonesia itu melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya.
Para karyawan yang terkena PHK itu adalah para karyawan di bidang media dan teknik sebanyak 43 orang. Arya menyebut bahwa PHK itu harus dilakukan sebagai langkah transformasi PSSI.
“Melakukan transformasi itu tidak bisa hanya di luar, mau tidak mau juga terhadap organisasinya PSSI. Kami sudah minta konsultan untuk melakukan yang namanya, ke depan PSSI itu harus bagaimana. Kemudian mereka melakukan kriteria-kriteria. Karena kita mau melihat ke depan nih. 2045 gitu ya. Kesiapan organisasi kita bagaimana dan seterusnya-seterusnya,” kata Arya seperti dikutip dari keterangan audio yang diterima pewarta di Jakarta, Senin.
Baca juga: Tim Indonesia kalahkan Jerman dan raih juara FIFAe World Cup Football Manager 2024
“Maka dibutuhkan lah yang namanya perubahan di organisasi PSSI. Nah perubahan-perubahan ini dilakukan juga dengan melakukan kriteria dari masing-masing bagian, dan kriteria dari masing-masing yang dibutuhkan. Nah setelah itu berdasarkan data tersebut, kami melakukan juga langkah-langkah evaluasi, kemudian melakukan Pemutusan Hubungan Kerja,” tambahnya.
Selain itu, hal yang menjadi dasar bagi PSSI untuk memecat sejumlah karyawannya karena didapati adanya penggunaan materi gambar dan video milik organisasi oleh oknum karyawan.
Baca juga: PSSI yakin timnas Indonesia raih poin penuh di Arab Saudi
“Nah walaupun ada juga ya salah satunya misalnya kemarin tuh ada salah satu karyawan kita yang dia melakukan, kan dia pegang dokumentasi digitalnya kita. Dia itu malah membuat akun sendiri, memanfaatkan aset digital PSSI, dimasukkan ke akun tersebut. Bahkan dilakukan penjualan juga terhadap akun-akun tersebut,” ucap Arya.
Arya menambahkan bahwa pelanggaran-pelanggaran tersebut sudah dilaporkan kepada pimpinan bagian tersebut, tetapi tidak ada tindakan yang diambil oleh sosok yang bertanggung jawab.
Pelanggaran lain yang juga dilakukan oknum karyawan adalah monetisasi video-video milik PSSI yang ditayangkan melalui Youtube. Arya menyebut bahwa penghasilan iklan Youtube (adsense) dari video-video tersebut dikirimkan ke rekening milik pribadi, dan bukan PSSI.
Baca juga: Timnas U-17 Indonesia kalahkan India 3-1, Erick Thohir minta tetap fokus
Meski terdapat masalah PHK, tetapi Arya menegaskan bahwa persiapan timnas untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia, tidak mengalami gangguan.
“Nah untuk persiapan kita melawan Australia, kita sih tidak akan terganggu ya. Mudah-mudahan tidak terganggu karena kita melakukan perubahan-perubahan dan bisa secara profesional. Jadi memang kalau PSSI mau berubah ya harus melakukan transformasi, terutama di tubuhnya sendiri,” pungkas Arya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024