Rejanglebong (Antara) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, tengah menyosialisasikan gerakan nasional anti kekerasan seksual terhadap anak di daerah itu.
"Gerakan nasional anti kekerasan seksual terhadap anak atau GN-AKSA dilaksanakan BKKBD Rejanglebong bekerjasama dengan Forum Anak Rejanglebong dan sasarannya anak SD di Rejanglebong," kata Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak BKKBD Rejanglebong, Sri Joariani, Rabu.
Gerakan nasional anti kejahatan terhadap anak itu sendiri kata dia, dilaksanakan selama tiga hari terhitung Senin-Rabu di beberapa Sekolah Dasar di Kecamatan Curup dan Curup Utara.
Dalam kegiatan ini pihaknya bersama pengurus dan anggota Forum Anak Rejanglebong (Farel) memberikan pemahaman kepada anak-anak agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kasus kejahatan seksual dengan jalan menolak untuk disentuh oleh seseorang di bagian dada, pantat, atau bagian kelamin.
Selain itu kalangan anak-anak ini juga diminta untuk tidak terbujuk rayu orang dewasa yang mengajaknya pergi ke tempat yang sepi atau masuk ke dalam suatu ruangan atau tempat lainnya yang dilakukan oleh orang dewasa yang tidak dikenalnya.
"Kasus kejahatan seksual terhadap anak ini mulanya dilakukan melalui perbuatan-perbuatan yang mudah misalnya pantat, atau dada atau alat kelaminnya disenggol oleh seseorang. Lantas aksi ini kemudian berlanjut jika anak tidak diajari untuk melakukan aksi penolakan. Jika ini terjadi anak bisa melaporkannya ke orang tua, guru atau saudaranya," ujar Sri Joariani.
Kegiatan sosialisasi GN-AKSA kali ini tambah dia, mengusung tema "3 end" yakni akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia, dan akhiri kesenjangan antara perempuan dan laki-laki.
Untuk itu dia berharap kegiatan ini nantinya akan memberikan pemahaman terhadap anak-anak agar dapat terhindar dari kemungkinan bahan kejahatan yang akan mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Gerakan nasional anti kekerasan seksual terhadap anak atau GN-AKSA dilaksanakan BKKBD Rejanglebong bekerjasama dengan Forum Anak Rejanglebong dan sasarannya anak SD di Rejanglebong," kata Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak BKKBD Rejanglebong, Sri Joariani, Rabu.
Gerakan nasional anti kejahatan terhadap anak itu sendiri kata dia, dilaksanakan selama tiga hari terhitung Senin-Rabu di beberapa Sekolah Dasar di Kecamatan Curup dan Curup Utara.
Dalam kegiatan ini pihaknya bersama pengurus dan anggota Forum Anak Rejanglebong (Farel) memberikan pemahaman kepada anak-anak agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kasus kejahatan seksual dengan jalan menolak untuk disentuh oleh seseorang di bagian dada, pantat, atau bagian kelamin.
Selain itu kalangan anak-anak ini juga diminta untuk tidak terbujuk rayu orang dewasa yang mengajaknya pergi ke tempat yang sepi atau masuk ke dalam suatu ruangan atau tempat lainnya yang dilakukan oleh orang dewasa yang tidak dikenalnya.
"Kasus kejahatan seksual terhadap anak ini mulanya dilakukan melalui perbuatan-perbuatan yang mudah misalnya pantat, atau dada atau alat kelaminnya disenggol oleh seseorang. Lantas aksi ini kemudian berlanjut jika anak tidak diajari untuk melakukan aksi penolakan. Jika ini terjadi anak bisa melaporkannya ke orang tua, guru atau saudaranya," ujar Sri Joariani.
Kegiatan sosialisasi GN-AKSA kali ini tambah dia, mengusung tema "3 end" yakni akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia, dan akhiri kesenjangan antara perempuan dan laki-laki.
Untuk itu dia berharap kegiatan ini nantinya akan memberikan pemahaman terhadap anak-anak agar dapat terhindar dari kemungkinan bahan kejahatan yang akan mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.***4***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016