Bengkulu (Antara) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu memasang rumpon atau rumah ikan tradisional berukuran raksasa berbahan bambu setinggi 25 meter di perairan Bengkulu untuk menyemarakkan Pekan Nelayan dan Kemaritiman 2016.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu Rinaldi, di Bengkulu, Minggu, menjelaskan rumpon tradisional raksasa yang pembuatannya dikerjakan oleh 10 orang nelayan lokal itu, akan dipasang di perairan dangkal sejauh tiga mil ke laut.

"Rumpon ini berfungsi sebagai rumah ikan, sehingga nelayan tidak lagi mencari tapi menangkap ikan," katanya lagi.

Wakil Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Bengkulu Joni Ardiansyah mengatakan, pemasangan rumpon ikan tersebut akan meningkatkan hasil tangkapan nelayan tradisional di wilayah itu yang selama ini mencari ikan di perairan dangkal.

Menurutnya, untuk menangkap ikan di rumpon raksasa ini hanya dapat dilakukan dengan alat pancing.

"Jangan coba-coba menangkap ikan di perairan dangkal dengan trawl, kami siap perang," kata dia pula.

Joni mengatakan rumpon berdiameter 12,60 meter tersebut mampu menyediakan ikan hingga 12 ton.

Rumpon tersebut bertujuan menciptakan ekosistem biota laut baru yang berkelanjutan.

"Nelayan dapat menghasilkan 20 sampai 30 kilogram ikan di sekitar rumpon dengan batas tiga mil di perairan," katanya lagi.

Selama ini jumlah ikan di perairan dangkal sebagai wilayah tangkap nelayan tradisional Bengkulu semakin hari kian berkurang akibat aktivitas kapal trawl.

Karena itu para nelayan setempat mengharapkan ketegasan aparat terkait untuk menertibkan nelayan pengguna alat tangkap yang merusak lingkungan itu.

Dirjen Perikanan dan Budi Daya Perairan Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebatjo mengatakan upaya yang dilakukan pemerintah daerah dan nelayan Bengkulu itu merupakan langkah positif dalam bidang kemaritiman.

"Rumpon atau rumah ikan ini salah satu cara yang ramah lingkungan untuk melestarikan ekosistem laut," katanya.

Ia mengharapkan kegiatan yang memecahkan rekor MURI sebagai rumpon tradisional terbesar itu dapat dicontoh oleh pemerintah dan nelayan di daerah lain.***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016