Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menyebut peringatan maulid Nabi Muhammad SAW merupakan tonggak sejarah peradaban dari masa jahiliah menuju Islam.
Hal tersebut diungkapkan Nelson usai perayaan maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah/2024 Masehi di Masjid Agung Baiturahman, Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Senin.
Nelson mengungkapkan, jika momentum maulid Nabi Muhammad SAW pada tahun 2024 ini merupakan perayaan terakhir sebagai bupati, karena akan segera mengakhiri masa jabatan.
Ia berharap, peringatan maulid Nabi membawa nuansa baru bagi lahirnya pemimpin yang baik di kabupaten maupun provinsi, sebagaimana sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Peringatan maulid Nabi SAW di Masjid Agung Baiturrahman Limboto diselenggarakan dengan dua kegiatan, yakni secara nasional dan tradisional.
Penyelenggaraan secara nasional dilaksanakan oleh pemerintah daerah, sedangkan secara tradisional diisi dengan zikir dan doa hingga pagi hari.
Peringatan tersebut diselenggarakan oleh para tokoh agama dan tokoh adat. Mengakhiri doa diwarnai dengan pembagian beragam kudapan dan makanan yang berada di dalam toyopo atau wadah kecil dan tolangga atau wadah besar kepada masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Hal tersebut diungkapkan Nelson usai perayaan maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah/2024 Masehi di Masjid Agung Baiturahman, Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Senin.
Nelson mengungkapkan, jika momentum maulid Nabi Muhammad SAW pada tahun 2024 ini merupakan perayaan terakhir sebagai bupati, karena akan segera mengakhiri masa jabatan.
Ia berharap, peringatan maulid Nabi membawa nuansa baru bagi lahirnya pemimpin yang baik di kabupaten maupun provinsi, sebagaimana sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Peringatan maulid Nabi SAW di Masjid Agung Baiturrahman Limboto diselenggarakan dengan dua kegiatan, yakni secara nasional dan tradisional.
Penyelenggaraan secara nasional dilaksanakan oleh pemerintah daerah, sedangkan secara tradisional diisi dengan zikir dan doa hingga pagi hari.
Peringatan tersebut diselenggarakan oleh para tokoh agama dan tokoh adat. Mengakhiri doa diwarnai dengan pembagian beragam kudapan dan makanan yang berada di dalam toyopo atau wadah kecil dan tolangga atau wadah besar kepada masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024