Cabang olahraga bulu tangkis Aceh berhasil mengakhiri penantian 20 tahun untuk naik ke podium ajang Pekan Olahraga Nasional (PON), setelah meraih medali perunggu pada PON XXI Aceh-Sumatera Utara.

Prestasi dinilai sangat berharga bagi daerah Tanah Rencong itu, mengingat terakhir kali Aceh meraih medali pada cabang olahraga tersebut dalam ajang PON XVI Palembang 2004.

Baca juga: Kemenkominfo siapkan media center yang lebih baik untuk PON 2028

“Perjuangan tim bulu tangkis kontingen Aceh dalam PON XXI sudah selesai. Kita menyumbangkan satu perunggu, setelah mengalahkan unggulan dari Jawa Timur," katanya Pelatih bulu tangkis Aceh Fadhlul Hadi saat dihubungi dari Banda Aceh, Jumat.

Medali perunggu ini dibukukan tuan rumah Aceh melalui pasangan ganda putri Mutia Dita Ainul Baroroh dan Rista Berlian Maharani.

Baca juga: Hasil akhir tenis meja PON 2024: Jakarta pertahankan juara umum

Menurut Fadhlul, dalam pertandingan bulu tangkis ini, Aceh menjadi satu-satunya daerah di luar Pulau Jawa yang naik ke atas podium ajang olahraga empat tahunan kali ini.

"Semoga prestasi yang telah dicapai hari ini bisa menjadi batu loncatan untuk ke depan agar bulu tangkis di Aceh jauh lebih baik," ujarnya.

Kata dia, khususnya cabang olahraga bulu tangkis, Aceh sudah lama tidak meraih medali di ajang PON setelah sebelum di tahun 2004.

"Penantian 20 tahun terulang kembali untuk PBSI Aceh, setelah sekian lama tidak mempersembahkan medali di ajang PON," ujarnya.

Baca juga: Renang - Adelia Chantika debut manis raih empat emas di PON 2024

Ia menambahkan dalam proses persiapan menghadapi PON 2024, semua atlet dan tim mendapatkan dukungan penuh dan motivasi dari Ketua Umum Pengprov PBSI Aceh, Safaruddin.

"Targetnya kita memang harus meraih medali apa pun warnanya. Alhamdulillah berkat kerja semuanya kita mampu meraih prestasi ini. Terima kasih atas dukungan dan doa seluruh masyarakat Aceh," ujarnya.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024