Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu menyebutkan sebanyak 11 kelompok tani (poktan) di daerah itu menerima program perbaikan irigasi tersier.

Kepala Distankan Rejang Lebong Amrul Eby saat dihubungi di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan perbaikan irigasi yang diterima daerah itu dikemas dalam Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) dari Kementerian Pertanian Tahun 2024.

"Pada tahun ini ada 11 poktan di Rejang Lebong yang menerima bantuan RJIT, tersebar di beberapa wilayah kecamatan di antaranya Selupu Rejang, Sindang Beliti Ulu dan beberapa kecamatan lain," kata dia.

Dia menjelaskan anggaran program RJIT tersebut berkisar Rp150 juta untuk 11 kelompok tani, di mana tujuannya untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi infrastruktur jaringan irigasi.

Program ini, kata dia, diharapkan dapat membantu petani dalam mengembangkan budaya pertanian, meningkatkan produktivitas, dan kesejahteraan petani, dengan tersedianya air di sawah mereka.

Program RJIT yang diterima daerah itu penting dalam proses usaha pertanian sehingga bisa berdampak terhadap peningkatan luas areal tanam dan produktivitas.

"Kalangan petani yang menerima bantuan ini, apalagi bagi para petani yang lahan sawah atau lahan pertaniannya mengalami kesulitan air," terangnya.

Menurut dia, pelaksanaan program RJIT itu dilaksanakan kelompok tani secara swakelola karena anggaran yang diterima masing-masing kelompok ini cukup kecil namun manfaatnya cukup besar.

Pengelolaan saluran air irigasi dari hulu sampai dengan hilir, memerlukan sarana dan prasarana irigasi yang memadai. Tidak berfungsinya atau rusaknya saluran irigasi akan mempengaruhi produksi pertanian," tambah dia.

Sebelumnya, dari data Distankan Rejang Lebong menyebutkan luas lahan pertanian sawah di Kabupaten Rejang Lebong saat ini tinggal 3.500 hektare, jumlah ini menyusut tajam dari 10 tahun lalu yang mencapai 9.000 an hektare.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024