Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menggelar mimbar bebas "September kelam" guna mengenang berbagai peristiwa kemanusiaan dan pelanggaran HAM yang terjadi di tanah air sepanjang bulan tersebut.

"Kegiatan ini untuk mengingat kejadian-kejadian kelam yang ada di bulan September, sehingga para pemuda dan masyarakat lebih peka terhadap pelanggaran HAM yang ada di Indonesia, serta meminimalisir kejadian serupa," kata Oktavia Juwita ketua pelaksana mimbar bebas yang diselenggarakan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Gelora Parhesia IAIN Curup di Rejang Lebong, Sabtu (21/9).

Dia menjelaskan, kegiatan mimbar bebas yang dilaksanakan LPM Gelora Parhesia IAIN Curup tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun baik berlokasi di dalam kampus maupun luar kampus.

Kegiatan yang digelar di bawah Tugu Nawacita Lapangan Setia Negara tersebut, kata dia, berlangsung meriah dan diikuti 107 mahasiswa yang berasal dari Kampus IAIN Curup, kemudian utusan dari Universitas Pat Petulai (UPP) Rejang Lebong dan Poltek Rafflesia Curup.

"Peserta yang hadir ini berasal Poltek Rafflesia, UKM Kesenian UPP, Mapala UPP. Kemudian dari polraf, paralegal, UKM kesenian IAIN Curup, Demai, Humas IAIN Curup, Dema Fakultas FUAD, HMI, IKSPA dan Mapasta," terangnya.

Menurut dia, pada kegiatan mimbar bebas yang mengambil tema "menelisik ingatan kelam di bulan September" ini menampilkan pembicara dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rejang Lebong dan Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Curup.

Kedua pemateri ini menyampaikan orasi yang berisikan kenangan dan peristiwa-peristiwa kemanusiaan dan pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia dari masa ke masa, seperti kasus G30S-PKI, kasus kematian aktivis Munir dan kasus-kasus pelanggaran HAM lainnya.

Selain itu, dalam kegiatan ini juga diisi dengan pembacaan puisi-puisi, lagu-lagu pergerakan mahasiswa dan teatrikal.

Sementara itu, Plt Ketua PWI Rejang Lebong Nur Muhammad dalam mimbar bebas ini menyatakan keberadaan pers mahasiswa memiliki peranan penting dalam sebuah perguruan tinggi, di mana mereka bisa menyampaikan gagasan maupun permasalahan sosial dalam karya jurnalistik kampus.

Sedangkan Dr Fakhrudin S.Ag, M.Pdi Dekan FUAD IAIN Curup dalam orasinya menyoroti permasalahan pelanggaran HAM, kemunduran demokrasi akibat adanya sistem kekerabatan dalam bernegara serta penguasaan media massa oleh satu golongan.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024