Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah mengoptimalkan pengelolaan sampah di lokasi pembuangan akhir yang ada di wilayah itu.

"Saat ini kita tengah mengoptimalkan pengelolaan sampah di TPA Jambu Keling, karena nampaknya semua jenis sampah masuk ke tempat itu. Kalau tidak dilakukan pemilahan TPA ini bisa cepat penuh," kata Kepala DLH Rejang Lebong M Budianto saat dihubungi di Rejang Lebong, Rabu.

Dia menjelaskan, tempat pembuangan akhir atau TPA di Kabupaten Rejang Lebong saat ini baru memiliki dua lokasi, pertama di TPA Jambu Keling Kecamatan Bermani Ulu dan satu lagi di TPA Guru Agung di Kecamatan Padang Ulak Tanding.

Volume sampah yang dibuang oleh masyarakat dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong, kata dia, setiap harinya baik dari perumahan penduduk dan pasar mencapai 38 ton, dan jika masuk bulan puasa Ramadhan jumlahnya akan lebih banyak lagi.

Menurut dia, untuk mengurangi volume sampah yang diangkut ke dua TPA ini pihaknya tengah mengoptimalkan pengelolaan sampah organik, terutama yang ada di TPA Jambu Keling.

Sejauh ini pengelolaan sampah organik yang ada di TPA Jambu Keling sudah berjalan, namun belum maksimal kendati di TPA ini sudah ada alat pengolahan sampah organik sehingga harus dioptimalkan lagi.

Sementara itu untuk kondisi TPA Jambu Keling yang berada di Desa Bandung Marga Kecamatan Bermani Ulu dengan luas lahan mencapai 5 hektare diperkirakan pihaknya, masih bisa menampung sampah hingga lima tahun ke depan.

Hal yang sama juga untuk TPA Guru Agung dengan luasan lahannya mencapai 1,5 hektare, mengingat setiap tahun dilakukan normalisasi sehingga diperkirakan akan bisa menampung sampah sampai beberapa tahun ke depan.

Dia mengimbau kalangan masyarakat Kabupaten Rejang Lebong yang akan membuang sampah agar melakukan pemilahan antara sampah organik dengan anorganik, sehingga nantinya akan memudahkan petugas dalam pengangkutan maupun pengolahannya.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024