Jakarta (Antara) - Pemerintah Indonesia meminta Filipina menjamin keamanan perjalanan kapal tongkang yang membawa komoditas dari Indonesia ke negara tersebut.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan dengan adanya jaminan keamanan dari Pemerintah Filipina tersebut, maka proses ekspor-impor kapal yang membawa batu bara dari Indonesia dapat membantu meningkatkan perekonomian kedua negara.

"Ini sedang dibicarakan dengan Filipina, bagaimana Pemerintah mereka memberikan pengamanan kepada kapal-kapal yang lewat di perairan Filipina. Bisa dengan patroli bersama, memberikan pengawalan kepada kapal-kapal kita, itu semua sedang dibicarakan," kata Wapres di Jakarta, Kamis.

Adanya peristiwa pembajakan kapal bermuatan batu bara pada akhir Maret lalu oleh kelompok radikal Abu Sayyaf menyebabkan puluhan kapal tongkang takut berlayar kembali ke Filipina.

Banyak perusahaan ekspor melarang kapal mereka berlayar melewati perairan Filipina dengan membawa komoditas batu bara.

Dampaknya, ekspor batu bara dari Indonesia ke Filipina terhambat sehingga Filipina juga kekurangan bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka.

"Sekarang, beberapa kota di sana itu laporannya sudah byar-pet listriknya, karena sumber listrik mereka dari Indonesia, batu bara.  Sekarang kurang lebih ada 20 kapal tongkang menumpuk di Tarakan, Banjarmasin, karena tidak mau pulang (ke Filipina)," jelas Wapres.

Jika keadaan seperti ini tidak segera diatasi, maka Filipina akan mengalami kerugian dengan tidak mengimpor batu bara sedangkan Indonesia juga berpengaruh pada kegiatan ekspor ke Filipina.

Terkait penyanderaan yang dilakukan kelompok radikal Abu Sayyaf terhadap awak kapal berwarga negara Indonesia, Wapres mengatakan Pemerintah masih mengedepankan upaya dialog untuk bernegosiasi demi mengutamakan faktor kemanusiaan bagi para sandera tersebut. ***2*** 

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016