Mukomuko (Antarabengkulu.com) - Bidang Kehutanan Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sedang menyelidiki identitas pelaku yang merusak kawasan hutan konservasi sepanjang sempadan Danau Nibung di daerah itu.

"Kami sedang menyelidikinya. Karena setelah pelaku merusak hutan konservasi dengan cara membakar dan menebang pohonnya, sampai sekarang pelaku belum ke lokasi," kata Kabid Kehutanan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko Fernandi di Mukomuko, Jumat.

Ia mengatakan hal itu menindaklanjuti hasil temuan bupati setempat yang menemukan sekitar 2,5 hektare kawasan hutan konservasi dekat sempadan Danau Nibung rusak akibat ditebang dan dibakar.

Ia mengatakan, selanjutnya instansi itu akan menjaga kawasan hutan konservasi tersebut. Dan tidak ada yang boleh membuka lahan dalam kawasan itu untuk keperluan berkebun kelapa sawit.

"Personel kehutanan akan rutin menjaga kawasan hutan konservasi tersebut dan melarang siapa saja yang merusaknya," ujarnya.

Terkait dengan kawasan hutan konservasi yang terlanjur dirusak, ia mengatakan, pihaknya akan memulihkan kerusakan kerusakannya dengan menanam pohon.

"Akan dihijaukan. Kita tanam pohon di kawasan hutan konservasi yang rusak tersebut," ujarnya. .

Bupati Mukomuko Choirul Huda sebelumnya memerintahkan jajarannya encari pelaku perusak lahan sepanjang sempadan Danau Nibung dan memprosesnya sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Segera Dinas Pertanian cari tahu siapa saja yang membuka lahan baru dengan cara dibakar dan ditebang di sempadan danau ini. Laporkan ke polisi agar diproses sesuai aturan," ujar bupati.

Ia memperkirakan, seluas 2,5 hektare hutan konservasi di sepanjang sempadan Danau Nibung ini yang dirusak oleh oknum tidak bertanggung jawab. Jarak sepanjang yang dirusak dengan Danau hanya sekitar beberapa meter saja.

Kalau ini terus dibiarkan, katanya, maka seluruh pohon yang ada dalam kawasan konservasi Danau Nibung habis ditebang .

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016