Bengkulu (Antara) - Bupati Seluma Provinsi Bengkulu, Bundra Jaya mengimbau para petani di daerah itu mempertahankan areal persawahan seluas 18.118 hektare sebab rawan beralih fungsi menjadi kebun sawit.

"Jangan tanami sawit di sawah karena pangan kita bergantung pada lahan sawah," kata Bundra Jaya di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan alih fungsi areal persawahan menjadi kebun sawit menjadi salah satu pemicu penurunan produksi padi di daerah itu.

Padahal, pemerintah tengah berupaya meningkatkan produksi tanaman pangan jenis padi, jagung dan kedelai yang melibatkan semua pihak, termasuk TNI.

Saat ini kata Bupati, luas areal persawahan di Kabupaten Seluma seluas 18.118 hektare dengan rincian 11.126 hektare sawah irigasi dan seluas 7.992 hektare sawah nonirigasi.

Dari luasan tersebut, pemerintah daerah menargetkan seluas 14.241 hektare akan tertanami pada periode tanam Oktober 2015 hingga Maret 2016.

"Dari target tanam itu sudah terealisasi seluas 13.845 hektare dan ini cukup menggembirakan," ucapnya.

Ketua Kelompok Tani Renah Sepakat, Desa Tanjung Seru, Arsen Nahadi mengatakan selain alih fungsi lahan sawah menjadi kebun sawit, penurunan produksi padi di daerah itu juga disebabkan bibit yang kurang berkualitas.

Selain itu, saat panen kata dia, harga beras di daerah itu juga turun drastis sebab Bulog tidak menerima padi petani.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Seluma, Titik Sumila mengatakan pemerintah daerah tetap berupaya meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai dengan sejumlah program.

"Tapi ada kendala pemasaran terutama untuk komoditas kedelai," ujarnya.

Target penanaman komoditas kedelai di Seluma pada Oktober 2015 hingga Oktober 2016 mencapai 1.370 hektare namun hanya terealisasi seluas 17 hektare.

Menurut dia, petani di daerah itu enggan mengembangkan kedelai sebab Bulog tidak menampung hasil panen petani.

***3***

(T.H019/B/C004/C004) 09-05-2016 16:14:50

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016