Militer Israel menyatakan sedang memastikan kemungkinan tewasnya pemimpin gerakan Hamas Palestina, Yahwa Sinwar, dalam sebuah serangan di Jalur Gaza.

Israel, dalam pernyataannya pada Kamis (17/10), mengatakan bahwa tiga warga Palestina tewas selama operasi gabungan yang dilancarkan oleh militer dan dinas keamanan Shin Bet.

Baca juga: Bayi-bayi di Gaza utara terancam meninggal di tengah gempuran Israel

"Kami sedang memeriksa kemungkinan bahwa salah satu korban adalah Yahya Sinwar," kata militer Israel, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Agustus lalu, Yahya Sinwar dipilih oleh anggota Hamas sebagai kepala biro politik kelompok tersebut, untuk menggantikan Ismail Haniyeh yang terbunuh dalam serangan di Teheran, Iran, pada 31 Juli 2024.

Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, melihat terpilihnya Sinwar sebagai bukti kekuatan gerakan tersebut.

Sebelum dipilih untuk memimpin biro politik Hamas, Sinwar terpilih sebagai kepala gerakan di Jalur Gaza pada 2017 dan terpilih kembali pada 2021.

Baca juga: 12 hari diserbu Israel tanpa, 200 ribu warga Gaza utara sulit akses makanan

Israel menganggap Sinwar sebagai arsitek dari operasi serangan lintas batas “Banjir Al-Aqsa” pada 7 Oktober tahun lalu, yang menyebabkan kerugian manusia dan militer yang signifikan bagi Tel Aviv dan merusak reputasi layanan intelijen dan keamanan Israel di seluruh dunia.

Menurut Israel, "melenyapkan" Sinwar merupakan salah satu tujuan utama dari perangnya di Gaza saat ini.

Sumber: Anadolu

Pewarta: Yashinta Difa

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024