Polri mewaspadai kemungkinan adanya aksi massa dan kumpulan masyarakat di beberapa titik di sekitar lokasi acara pelantikan presiden dan wakil presiden RI periode 2024–2029 pada 20 Oktober 2024.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan dilantik dan diambil sumpahnya sebagai presiden dan wakil presiden RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10).
"Tentu yang harus kami antisipasi adanya potensi masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan, tentunya ada yang ikut bergabung dalam menyambut rencana pelantikan, termasuk mungkin mendoakan. Di sisi lain, juga ada kelompok-kelompok yang akan melaksanakan kegiatan aksi," kata Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo pada sela-sela kegiatannya di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Jumat.
Oleh karena itu, Listyo menambahkan Polri bekerja sama dengan TNI memitigasi, mengantisipasi, dan menekan segala kemungkinan risiko yang mungkin terjadi menjelang dan selama acara pelantikan.
"Kami juga mengamankan rute, rekayasa lalu lintas, itu akan kami laksanakan, apalagi kami mendapatkan informasi menjelang titik-titik keberangkatan menuju DPR dan sekitarnya akan dihadiri oleh masyarakat yang ingin ikut menyambut kehadiran presiden lama dan presiden yang baru. Ini tentunya menjadi perhatian kita semua," tutur Listyo.
Di lokasi yang sama, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyebut satuan intelijen TNI di wilayah khususnya Jakarta terus berkoordinasi demi mengantisipasi berbagai kemungkinan.
TNI-Polri mengerahkan total 115.000 personel, yang terdiri atas 100.000 prajurit dan 15.000 polisi untuk pengamanan acara pelantikan presiden dan wakil presiden RI di Jakarta. Delegasi dari 30 lebih negara juga dijadwalkan menghadiri acara tersebut.
Negara-negara yang bakal mengirimkan perwakilannya ke Jakarta untuk acara pelantikan di antaranya Jerman, Qatar, Thailand, Malaysia, Australia, Papua Nugini, Rusia, Laos, Vietnam, Vanuatu, Brunei Darussalam, Timor Leste, Serbia, China, Kamboja, Selandia Baru, Solomon, Filipina, Korea Selatan, Singapura, Mesir, Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat, India, Jordania, Jepang, Italia, Kanada, Perancis, Brazil, dan Fiji.
Oleh karena itu, TNI membentuk secara khusus Komando Gabungan Terpadu Pengamanan (Kogabpadpam) VVIP untuk pengamanan presiden, wakil presiden, beserta tamu-tamu negara. Kogabpadpam VVIP itu dipimpin langsung oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Rachmad Jayadi.
Operasi pengamanan VVIP untuk acara pelantikan presiden dan wakil presiden RI yang baru berlangsung sejak 17 Oktober sampai dengan 23 Oktober 2024. Operasi itu antara lain mencakup persiapan, simulasi taktik, apel gelar pasukan, geladi kotor, geladi bersih, dan pelaksanaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan dilantik dan diambil sumpahnya sebagai presiden dan wakil presiden RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10).
"Tentu yang harus kami antisipasi adanya potensi masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan, tentunya ada yang ikut bergabung dalam menyambut rencana pelantikan, termasuk mungkin mendoakan. Di sisi lain, juga ada kelompok-kelompok yang akan melaksanakan kegiatan aksi," kata Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo pada sela-sela kegiatannya di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Jumat.
Oleh karena itu, Listyo menambahkan Polri bekerja sama dengan TNI memitigasi, mengantisipasi, dan menekan segala kemungkinan risiko yang mungkin terjadi menjelang dan selama acara pelantikan.
"Kami juga mengamankan rute, rekayasa lalu lintas, itu akan kami laksanakan, apalagi kami mendapatkan informasi menjelang titik-titik keberangkatan menuju DPR dan sekitarnya akan dihadiri oleh masyarakat yang ingin ikut menyambut kehadiran presiden lama dan presiden yang baru. Ini tentunya menjadi perhatian kita semua," tutur Listyo.
Di lokasi yang sama, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyebut satuan intelijen TNI di wilayah khususnya Jakarta terus berkoordinasi demi mengantisipasi berbagai kemungkinan.
TNI-Polri mengerahkan total 115.000 personel, yang terdiri atas 100.000 prajurit dan 15.000 polisi untuk pengamanan acara pelantikan presiden dan wakil presiden RI di Jakarta. Delegasi dari 30 lebih negara juga dijadwalkan menghadiri acara tersebut.
Negara-negara yang bakal mengirimkan perwakilannya ke Jakarta untuk acara pelantikan di antaranya Jerman, Qatar, Thailand, Malaysia, Australia, Papua Nugini, Rusia, Laos, Vietnam, Vanuatu, Brunei Darussalam, Timor Leste, Serbia, China, Kamboja, Selandia Baru, Solomon, Filipina, Korea Selatan, Singapura, Mesir, Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat, India, Jordania, Jepang, Italia, Kanada, Perancis, Brazil, dan Fiji.
Oleh karena itu, TNI membentuk secara khusus Komando Gabungan Terpadu Pengamanan (Kogabpadpam) VVIP untuk pengamanan presiden, wakil presiden, beserta tamu-tamu negara. Kogabpadpam VVIP itu dipimpin langsung oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Rachmad Jayadi.
Operasi pengamanan VVIP untuk acara pelantikan presiden dan wakil presiden RI yang baru berlangsung sejak 17 Oktober sampai dengan 23 Oktober 2024. Operasi itu antara lain mencakup persiapan, simulasi taktik, apel gelar pasukan, geladi kotor, geladi bersih, dan pelaksanaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024