Mukomuko (Antara) - Seorang pejabat Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengimbau peternak untuk waspada serangan penyakit ngorok (septicemia epizootica) pada sapi dan kerbau yang diperkirakan menyerang setiap 10 tahun sekali.

"Waspadai, karena berdasarkan pengalaman sebelumnya, setiap 10 tahun banyak sapi dan kerbau di daerah ini yang mati mendadak akibat terkena penyakit tersebut," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Jumadi di Mukomuko, Minggu.

Ia mengungkap terakhir kali banyak sapi dan kerbau milik peternak di daerah itu yang mati mendadak akibat ngorok pada tahun 2007. Sebelumnya, sekitar tahun 1997 banyak sapi dan kerbau yang mati.

Bila dihitung selama 10 tahun k edepan mulai dari tahun 2007, ia mengimbau, peternak mewaspadai hewan ternaknya terkena penyakit itu pada 2017.

Ia menyarankan para peternak sapi dan kerbau rutin memberikan vaksin untuk mencegah hewan ternak terserang penyakit itu.

"Vaksinasi itu berfungsi untuk menjaga kekebalan tubuh hewan ternaknya terhadap penyakit ini," ujarnya.

Ia mengatakan petugas kesehatan hewan di pusat kesehatan hewan (Puskeswan) yang tersebar di 15 kecamatan di daerah siap membantu peternak yang membutuh vaksina pencegah penyakit ngorok.

"Mulailah dari sekarang peternak memvaksin hewan ternaknya agar tidak terkena penyakit itu pada tahun 2017," ujarnya.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016