Pelaku industri aset kripto dalam negeri menanggapi kenaikan harga Bitcoin dalam sehari terakhir menunjukkan kepercayaan investor terhadap aset digital semakin meningkat.
"Kenaikan yang dialami oleh beberapa aset utama lainnya menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap prospek pasar kripto secara keseluruhan," ujar CEO Indodax Oscar Darmawan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Terutama, lanjutnya, dengan adanya fundamental yang semakin solid dan dukungan institusional yang terus bertumbuh.
Dalam 24 jam terakhir, pasar kripto mengalami penguatan dengan Bitcoin (BTC) yang kembali menunjukkan tren bullish.
Berdasarkan data CoinGecko, Bitcoin naik sebesar 5 persen dalam 24 jam dan 5,26 persen dalam sepekan, dan sempat menyentuh harga 71.000 dolar AS atau sekitar Rp1,117 miliar (kurs Rp 15.752 per dolar AS). Kapitalisasi pasar kripto global naik 2,8 persen mencapai 2,4 triliun dolar AS.
Menurut Oscar tren bullish yang sedang dialami Bitcoin adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor eksternal.
Di satu sisi, lanjutnya pemangkasan suku bunga yang memberikan ruang bagi investor untuk mencari alternatif investasi yang lebih menarik, sementara di sisi lain, stimulus fiskal dari China turut memperkuat pasar dengan memperluas likuiditas yang tersedia.
Dikatakannya minat terhadap ETF Bitcoin (dana yang diperdagangkan di bursa berjangka bitcoin) berbasis AS merupakan perkembangan penting yang memperkuat posisi kripto di mata investor institusional.
"ETF Bitcoin yang semakin diminati di Amerika Serikat mencerminkan persepsi baru bahwa kripto, khususnya Bitcoin, semakin dianggap sebagai instrumen yang berpotensi memberi nilai tambah dalam portofolio investasi, terutama di tengah volatilitas pasar dan inflasi,"
tambahnya.
Selain Bitcoin, aset kripto lain seperti Ethereum (ETH) dan Solana (SOL) juga turut mengalami kenaikan, ETH naik 5,4 persen dan SOL naik 4,4 persen dalam 24 jam terakhir.
Menurut Oscar hal ini sebagai tanda bahwa minat terhadap kripto sebagai instrumen investasi tidak terbatas pada satu aset saja, tetapi telah berkembang ke berbagai aset dengan ekosistem kuat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Kenaikan yang dialami oleh beberapa aset utama lainnya menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap prospek pasar kripto secara keseluruhan," ujar CEO Indodax Oscar Darmawan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Terutama, lanjutnya, dengan adanya fundamental yang semakin solid dan dukungan institusional yang terus bertumbuh.
Dalam 24 jam terakhir, pasar kripto mengalami penguatan dengan Bitcoin (BTC) yang kembali menunjukkan tren bullish.
Berdasarkan data CoinGecko, Bitcoin naik sebesar 5 persen dalam 24 jam dan 5,26 persen dalam sepekan, dan sempat menyentuh harga 71.000 dolar AS atau sekitar Rp1,117 miliar (kurs Rp 15.752 per dolar AS). Kapitalisasi pasar kripto global naik 2,8 persen mencapai 2,4 triliun dolar AS.
Menurut Oscar tren bullish yang sedang dialami Bitcoin adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor eksternal.
Di satu sisi, lanjutnya pemangkasan suku bunga yang memberikan ruang bagi investor untuk mencari alternatif investasi yang lebih menarik, sementara di sisi lain, stimulus fiskal dari China turut memperkuat pasar dengan memperluas likuiditas yang tersedia.
Dikatakannya minat terhadap ETF Bitcoin (dana yang diperdagangkan di bursa berjangka bitcoin) berbasis AS merupakan perkembangan penting yang memperkuat posisi kripto di mata investor institusional.
"ETF Bitcoin yang semakin diminati di Amerika Serikat mencerminkan persepsi baru bahwa kripto, khususnya Bitcoin, semakin dianggap sebagai instrumen yang berpotensi memberi nilai tambah dalam portofolio investasi, terutama di tengah volatilitas pasar dan inflasi,"
tambahnya.
Selain Bitcoin, aset kripto lain seperti Ethereum (ETH) dan Solana (SOL) juga turut mengalami kenaikan, ETH naik 5,4 persen dan SOL naik 4,4 persen dalam 24 jam terakhir.
Menurut Oscar hal ini sebagai tanda bahwa minat terhadap kripto sebagai instrumen investasi tidak terbatas pada satu aset saja, tetapi telah berkembang ke berbagai aset dengan ekosistem kuat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024