Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia menyebutkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada triwulan I 2016 yakni sebesar 4,99 persen (yoy).

Deputi Kepala BI Perwakilan Provinsi Bengkulu Christin Sidabutar di Bengkulu, Senin, mengatakan perekonomian Bengkulu pada triwulan I tumbuh lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan IV 2015.

"Pada triwulan IV 2015, tumbuh 4,86 persen (yoy), pada triwulan ini tumbuh lebih tinggi dan itu menunjukkan kondisi perekonomian Bengkulu mulai membaik," kata dia.

Perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan pertama 2016 ini ditopang oleh optimisme dektor konsumsi rumah tangga. Hal itu menurut dia disebabkan karena adanya kenaikan upah minimum provinsi bagi buruh.

"Selain itu harga komoditas utama yakni karet dan sawit juga mulai membaik, permintaan komoditas utama di pasar internasional mulai meningkat" kata dia lagi.

Hampir 80 persen perekonomian Bengkulu bertopang pada sektor konsumsi, baik konsumsi rumah tangga maupun pemerintah daerah. Lebih rinci lagi, sektor konsumsi rumah tangga angka 65 persen.

"Konsumsi pemerintah daerah sebesar 20,32 persen, ini angka yang cukup besar, bayangkan jika realisasi anggaran terlambat," katanya.

Untuk pertumbuhan perekonomian Bengkulu triwulan I 2016, katanya, sudah sesuai dengan proyeksi. Bank Indonesia memproyeksikan tumbuh dengan rentang kisaran 4,8 - 5,3 persen (yoy).

"Untuk triwulan selanjutnya kami yakin akan lebih baik lagi, apalagi anggaran belanja daerah sudah mulai direalisasikan," ujarnya.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016