Rejanglebong (Antara) - Pejabat Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan produksi kopi asal daerah itu per tahun mencapai 13.402 ton.

"Produksi kopi yang dihasilkan petani di Rejanglebong pada tahun 2015 lalu mencapai 13.402 ton, produksi kopi ini selanjutnya dipasarkan ke sejumlah daerah seperti ke Kota Bengkulu, kemudian Jambi, Lampung, Palembang, Medan dan lainnya," kata Kabid Program Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Rejanglebong, Ari Gunawan di Rejanglebong, Senin.

Produksi kopi asal daerah itu, kata dia, tersebar dalam 15 kecamatan, dengan luasan areal perkebunan kopi rakyat seluas 21.635 hektare atau per hektare bisa menghasilkan 725 kilogram (kg) biji kopi kering.

Produksi kopi Rejanglebong tersebut, kata dia, dibandingkan dengan 2014 lalu mengalami peningkatan pada 2015, dimana pada 2014 produksi biji kopi berkisar 10.000 ton.

Tanaman kopi yang banyak ditanam masyarakat Rejanglebong ini umumnya adalah jenis kopi robusta, dengan sebaran areal perkebunan terluas berada di Kecamatan Bermani Ulu, Bermani Ulu Raya dan Kecamatan Sindang Dataran.

"Untuk pemasaran saat ini kopi asal Rejanglebong ini terbanyak dijual ke Lampung, dan sebagian lagi ke Jambi dan Palembang," ujarnya.

Sementara itu, untuk pasaran harga jual biji kopi kering ditingkatan petani di masing-masing kecamatan berkisar Rp19.000-20.000 per kg, harga jual kopi ini cenderung bertahan sejak beberapa tahun belakangan. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016