Bengkulu (Antara) - Serikat Petani Indonesia (SPI) Provinsi Bengkulu menggelar berbagai pelatihan mulai dari teknik budi daya hingga pengolahan untuk meningkatkan kapasitas petani kopi di Kabupaten Kepahiang dan Rejanglebong, Bengkulu.

Ketua SPI Provinsi Bengkulu, Hermanto di Bengkulu, Kamis mengatakan peningkatan kapasitas petani kopi di wilayah itu untuk meningkatkan kualitas kopi guna peningkatan pendapatan petani.

"Selama ini petani kopi di Kepahiang masih mengandalkan sistem budidaya konvensional dengan hasil panen rendah dan kualitas juga rendah," katanya saat `workshop` dengan tema "Kopi sebagai komoditas unggulan Bengkulu dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani".

Peningkatan kapasitas terhadap petani mulai dari teknik budidaya tanaman kopi dengan mendatangkan para ahli dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

Dalam pelatihan itu, petani dianjurkan mengubah jarak tanam yang selama ini hanya satu meter menjadi dua meter, melakukan pemangkasan tanaman hingga mengarahkan petani menggunakan pupuk organik.

"Setelah teknik budi daya, berlanjut ke teknik pemanenan yaitu petik merah untuk mengubah kebiasaan petani yang terbiasa memanen seluruh buah kopi, termasuk yang masih mentah," tuturnya, menerangkan.

Petani juga didampingi mengolah hasil panen mereka melalui berbagai teknik pengolahan mulai dari jenis kopi spesialti dan kopi premium yang mulai dipasarkan ke berbagai kafe di kota-kota besar.

Lewat berbagai kesempatan pameran di luar negeri, biji kopi petani yang diolah Koperasi Produksi Sejati yang beranggotakan 214 petani dari lima desa di wilayah itu.

"Petani sudah membentuk koperasi yang bisa memproduksi kopi biji dalam bentuk `green bean` hingga bubuk kopi," ucapnya.

Ketua Koperasi Produksi Sejati, Ponimin mengatakan selama ini petani di wilayah itu kesulitan mengakses pasar untuk menjual produk kopi mereka.

"Biasanya kami selalu terjebak dengan tengkulak sehingga harga kopi tidak pernah naik dan petani tidak pernah untung," ungkapnya.

Lewat peningkatan kapasitas petani dalam bercocok tanam, pengolahan hingga pemasaran, mereka berharap pendapatan petani kopi dapat meningkat sebab lewat koperasi tersebut petani memotong mata rantai pemasaran.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016