Oleh Helti Marini Sipayung
Bengkulu, 26/5 (Antara) - Para petani kopi di Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu mulai melirik pasar alternatif dengan memasarkan produk kopi olahan ke berbagai kafe di kota-kota besar di Tanah Air guna memangkas mata rantai pemasaran.
Ketua Koperasi Produksi Sejati, Ponimin mengatakan pemasaran kopi olahan dimulai dengan mengenalkan ke pengusaha lokal yang membuka kedai kopi di Kota Bengkulu.
"Ada pelanggan tetap yang membuka kedai kopi di Kota Bengkulu, lalu pemilik kedai ini mengenalkan ke berbagai kafe di Jakarta," kata Ponimin saat workshop bertema "Kopi sebagai komoditas unggulan Bengkulu dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani" di Bengkulu, Kamis.
Tidak hanya itu, koperasi yang beranggotakan 214 keluarga petani kopi itu juga bekerja sama dengan Serikat Petani Indonesia (SPI) yang memiliki Badan Usaha Milik Organisasi (BUMO).
Melalui badan bentukan SPI itu, kopi olahan dalam bentuk biji atau `green bean` petani dari Kepahiang dikenalkan ke berbagai negara antara lain Swedia, Jerman, Korea Selatan, Afrika dan Filipina.
Beberapa biji kopi olahan yang diproduksi Koperasi Produksi Sejati yakni jenis arabika `natural` Rp100 ribu per kilogram, `honey` Rp85 ribu per kilogram, `full wash` sebesar Rp75 ribu per kilogram dan `semi wash` dijual Rp65 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk biji kopi jenis robusta dengan pengolahan tipe `full wash` dijual Rp37 ribu per kilogram, `semi wash` dijual Rp32 ribu per kilogram, `honey` dijual Rp35 ribu per kilogram dan `natural` dijual Rp34 ribu per kilogram.
Pemilik kedai kopi `Villco Coffee` Eva Setia Trisilia mengatakan kualitas biji kopi yang diolah petani di Kecamatan Kabawetan tersebut mampu bersaing dengan kopi lainnya dari berbagai daerah sentra kopi di Indonesia.
"Kami sudah kirim ke Puslitkoka dan mereka menyematkan status `excelent` untuk kopi arabika yang diolah petani di Kepahiang," kata Eva.
Untuk meningkatkan pemasaran lokal, Eva juga membuka gerai di kompleks wisata Pantai Panjang Bengkulu untuk memasyarakatkan jenis kopi berkualitas kepada masyarakat Bengkulu. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Bengkulu, 26/5 (Antara) - Para petani kopi di Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu mulai melirik pasar alternatif dengan memasarkan produk kopi olahan ke berbagai kafe di kota-kota besar di Tanah Air guna memangkas mata rantai pemasaran.
Ketua Koperasi Produksi Sejati, Ponimin mengatakan pemasaran kopi olahan dimulai dengan mengenalkan ke pengusaha lokal yang membuka kedai kopi di Kota Bengkulu.
"Ada pelanggan tetap yang membuka kedai kopi di Kota Bengkulu, lalu pemilik kedai ini mengenalkan ke berbagai kafe di Jakarta," kata Ponimin saat workshop bertema "Kopi sebagai komoditas unggulan Bengkulu dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani" di Bengkulu, Kamis.
Tidak hanya itu, koperasi yang beranggotakan 214 keluarga petani kopi itu juga bekerja sama dengan Serikat Petani Indonesia (SPI) yang memiliki Badan Usaha Milik Organisasi (BUMO).
Melalui badan bentukan SPI itu, kopi olahan dalam bentuk biji atau `green bean` petani dari Kepahiang dikenalkan ke berbagai negara antara lain Swedia, Jerman, Korea Selatan, Afrika dan Filipina.
Beberapa biji kopi olahan yang diproduksi Koperasi Produksi Sejati yakni jenis arabika `natural` Rp100 ribu per kilogram, `honey` Rp85 ribu per kilogram, `full wash` sebesar Rp75 ribu per kilogram dan `semi wash` dijual Rp65 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk biji kopi jenis robusta dengan pengolahan tipe `full wash` dijual Rp37 ribu per kilogram, `semi wash` dijual Rp32 ribu per kilogram, `honey` dijual Rp35 ribu per kilogram dan `natural` dijual Rp34 ribu per kilogram.
Pemilik kedai kopi `Villco Coffee` Eva Setia Trisilia mengatakan kualitas biji kopi yang diolah petani di Kecamatan Kabawetan tersebut mampu bersaing dengan kopi lainnya dari berbagai daerah sentra kopi di Indonesia.
"Kami sudah kirim ke Puslitkoka dan mereka menyematkan status `excelent` untuk kopi arabika yang diolah petani di Kepahiang," kata Eva.
Untuk meningkatkan pemasaran lokal, Eva juga membuka gerai di kompleks wisata Pantai Panjang Bengkulu untuk memasyarakatkan jenis kopi berkualitas kepada masyarakat Bengkulu. ***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016