Mukomuko (Antara) - Bidang Peternakan Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengatakan menjelang puasa Ramadhan tahun ini harga daging sapi, kerbau, dan ayam potong di daerah itu diperkirakan naik paling tinggi sebesar 10 persen.
"Kami perkirakan harga daging sapi naik paling tinggi sebesar 10 persen dari sebesar Rp120.000 menjadi Rp130.000 per kilogram. Begitu juga dengan harga daging kerbau dari Rp130.000 menjadi Rp140.000 per kilogram," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Jumadi, di Mukomuko.
Ia mengatakan hal itu berdasarkan hasil pengecekan harga dan stok daging di pasar tradisional Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto.
Menurutnya, kenaikan harga daging sapi, kerbau, dan ayam potong sebesar 10 persen itu merupakan suatu kewajaran. Asalkan kenaikan sebesar itu tidak terus menerus.
Kenaikan harga daging berkisar 10 persen itu, menurutnya, diperkirakan terjadi pada sehari sebelum puasa dan sehari sebelum lebaran. Karena permintaan daging pada saat itu meningkat drastis.
"Setelah itu harga daging kembali stabil," ujarnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan kepada pengecer dan penyalur barang itu agar kenaikan harga tersebut sewajarnya. Jangan sampai melambung tinggi.
Petugas peternakan, katanya, selama bulan puasa tetap melakukan inspeksi mendadak ke sejumah pasar tradisional di daerah itu.
"Jangan sampai harga dibuat semaunya sendiri," ujarnya.
Ia menjelaskan, ketersediaan stok daging di pasar itu aman, sesuai keterangan dari penyalur atau grosir daging sapi dan ayam. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Kami perkirakan harga daging sapi naik paling tinggi sebesar 10 persen dari sebesar Rp120.000 menjadi Rp130.000 per kilogram. Begitu juga dengan harga daging kerbau dari Rp130.000 menjadi Rp140.000 per kilogram," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Jumadi, di Mukomuko.
Ia mengatakan hal itu berdasarkan hasil pengecekan harga dan stok daging di pasar tradisional Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto.
Menurutnya, kenaikan harga daging sapi, kerbau, dan ayam potong sebesar 10 persen itu merupakan suatu kewajaran. Asalkan kenaikan sebesar itu tidak terus menerus.
Kenaikan harga daging berkisar 10 persen itu, menurutnya, diperkirakan terjadi pada sehari sebelum puasa dan sehari sebelum lebaran. Karena permintaan daging pada saat itu meningkat drastis.
"Setelah itu harga daging kembali stabil," ujarnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan kepada pengecer dan penyalur barang itu agar kenaikan harga tersebut sewajarnya. Jangan sampai melambung tinggi.
Petugas peternakan, katanya, selama bulan puasa tetap melakukan inspeksi mendadak ke sejumah pasar tradisional di daerah itu.
"Jangan sampai harga dibuat semaunya sendiri," ujarnya.
Ia menjelaskan, ketersediaan stok daging di pasar itu aman, sesuai keterangan dari penyalur atau grosir daging sapi dan ayam. ***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016