Rejanglebong (Antara) - Tujuh kecamatan dalam kawasan Lembak di Kabupaten Rejanglebong Provinsi Bengkulu saat ini memiliki sejumlah objek wisata alam potensial yang belum tergarap dengan baik.

Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Presidium Pemekaran Kabupaten Lembak Daeng Oktora, di Lembak, Sabtu, menjelaskan kawasan itu dikenal memiliki potensi wisata alam terutama air terjun yang tersebar dalam tujuh kecamatan di wilayah Lembak.

"Di kawasan Lembak ini hampir setiap kecamatan memiliki objek wisata air terjun, seperti Air Terjun Tangga 1.000 di Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang, kemudian Air Terjun Tri Muara Karang di Desa Belitar Seberang Kecamatan Sindang Kelingi serta beberapa air terjun lainnya yang belum dikelola dengan baik," katanya lagi.

Air terjun di daerah ini, kata dia, banyak dikunjungi turis baik dari sejumlah kecamatan di Rejanglebong, dari Kota Bengkulu serta daerah lainnya di Provinsi Sumsel seperti dari Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas serta dari Kota Palembang.

Kondisi objek wisata air terjun yang cukup terkenal di Lembak yakni Air Terjun Tangga 1.000 dan Air Terjun Tri Muara Karang, menurut dia lagi, saat ini belum memiliki sarana pendukung yang memadai bahkan Air Terjun Tri Muara Karang belum miliki jalan pendukung dan masih berbentuk jalan tanah.

Kawasan Lembak sudah masuk dalam usulan daerah yang akan dimekarkan oleh pemerintah pusat terpisah dari Kabupaten Rejanglebong.

Menurutnya, rencana pemekaran Lembak itu akan terdiri dari tujuh kecamatan yang meliputi Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kota Padang, Binduriang, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir, Sindang Dataran, dan Kecamatan Sindang Kelingi.

Dia optimistis, jika potensi wisata itu dikembangkan, maka ke depannya kawasan Lembak akan menjadi salah satu tujuan wisata di Provinsi Bengkulu.

Selain memiliki objek wisata air terjun, tujuh kecamatan itu juga memiliki kekayaan seni dan budaya khas seperti seni "Berejung" atau menyanyi, gitar tunggal dan lainnya, serta wisata kuliner daerah seperti sambal "tempoyak", gulai ayam serai kunyit, serta jenis kuliner lainnya.

Upaya untuk mengenalkan potensi wisata itu di tingkat nasional, kata dia, masyarakat Lembak di perantauan sudah membentuk Ikatan Keluarga Besar Lembak (IKBL) se-Jabodetabek, dengan jumlah anggota mencapai 500 orang yang berprofesi sebagai PNS, pekerja swasta, pengusaha, pelajar, dan mahasiswa, serta profesi lainnya.***1*** 

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016