Pulau Punjung, Sumbar (Antara) - Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat Sutan Riska mengharapkan seluruh sekolah di daerah itu memperkenalkan permainan tradisional anak nusantara kepada pelajar melalui kegiatan formal ataupun informal agar permainan tersebut hadir kembali di tengah masyarakat.

"banyak permainan anak nagari yang harus kita lestarikan. Untuk itu kembangkan dan sosialisasi kembali melalui berbagai macam kegiatan," kata Sutan Riska di Pulau Punjung, Minggu.

Menurut dia, permainan tradisional seperti tengkelek panjang, engrang, pelepah pinang, karet gelang, galah, layang-layang, dan yoyo sudah tidak pernah dimainkan lagi saat ini.

Ia menilai berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi yang semakin deras sehingga menghapuskan ingatan pelajar dari berbagai macam permainan tradisional itu.

"Jika ini tidak disikapi mulai saat ini dikhawatirkan akan merusak tatanan dan perubahan orientasi pandangan pada kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.

Oleh karenanya, lanjutnya, pihak sekolah bersama intsansi terkait diharapkan merancang kegiatan permaian tradisional antar sekolah secara berkelanjutan, untuk menghidupkan kembali permainan anak nusantara tersebut.

Ia menilai melalui kegiatan seperti itu akan dapat mengangkat khasanah permainan anak nusantara dan membuka kenangan budaya dalam bentuk mewariskan budaya.

"Untuk membentengi perkembangan zaman harus dilakukan dengan mengenalkan kembali permaianan tradisional anak," katanya.

Sejalan dengan itu, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0310 Sawahlunto, Sijunjung, Dharmasraya (SSD) Letkol Inf. Zusnan Hadi Hudaya mengajak generasi muda untuk kembali mengalakan permainan tradisional yang sudah mulai luput dari perhatian.

"Mari bangkitkan gairah permainan tradisional yang syarat akan makna, jangan kita sampai terlena dengan permainan yang lahir dari perkembangan teknologi," katanya.

Menurut dia, banyak nilai positif yang dapat dipetik dari permainan tradisional untuk dijadikan pedoman hidup, misalnya nilai kerja sama, kekompakan, gotong royong, kemandirian, cinta alam dan lingkungan, serta kreativitas.

Sebelumnya pemerintah setempat bersama Kodim 0310/SSD, dan Museum Adityawarman Sumbar menggelar Festival Permainan Tradisional Nusantara pada Selasa (24/5).***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016