Bengkulu (Antara) - Puluhan kepala keluarga warga Desa Lawang Agung, Kabupaten Seluma, Bengkulu memilih bertahan di rumah mereka yang terendam banjir setinggi 50 centimeter dengan pertimbangan air mulai surut.

"Kami sudah siapkan lokasi pengungsian sementara tapi masyarakat belum mengungsi karena alasannya air mulai surut," kata Kepala Desa Lawang Agung, Kirman Efendi di Seluma, Senin.

Kirman mengatakan sebanyak 34 rumah warga Desa Lawang Agung terendam banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah itu sejak Minggu (29/5) sore. Hujan lebat mengakibatkan dua sungai yakni Sungai Sindur dan Sungai Tungkai meluap dan menggenangi permukiman warga.

Tidak hanya merendam permukiman warga, air juga menggenangi badan jalan lintas Bengkulu-Bandar Lampung di wilayah Desa Padang Pelasan sehingga mengakibatkan arus lalu lintas macet total selama beberapa jam.

"Kalau hujan masih turun dan potensi banjir masih tinggi, kami mengimbau warga untuk mengungsi sementara, terutama untuk kegiatan memasak akan dibuatkan dapur umum," katanya.

Sebelumnya Koordinator Pusat Pengendali dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Edward mengatakan ada delapan desa lainnya yang terendam banjir akibat luapan dua sungai di wilayah itu.

Selain Desa Lawang Agung, banjir juga merendam rumah warga di Desa Pasar Ngalam merendam 12 rumah, Desa Simpang Tiga Ngalam merendam 42 rumah, Desa Padang Pelasan membuat 20 rumah terendam banjir, Desa Gunung Agung mengakibatkan 25 rumah terendam banjir.

Selanjutnya di Desa Lunjuk mengakibatkan 30 rumah terendam, Desa Talang Tinggi sebanyak 35 rumah, Desa Sakaian sebanyak delapan rumah, Desa Pagar Agung sebanyak 25 rumah.

"Tim gabungan dari BPBD, TNI dan PMI Seluma masih berada di lokasi untuk membantu evakuasi warga dan menyalurkan bantuan logistik," katanya.***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016