Warga Desa Pondok Batu, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meminta pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu memperbaiki tanggul pengaman air Sungai Selagan yang jebol akibat erosi sungai di wilayahnya.
"Harapan kami segera ada perhatian pemerintah untuk memperbaikinya, jangan sekedar numpang foto saja di lokasi itu," kata Kepala Desa Pondok Batu, Kecamatan Kota Mukomuko Joni Susandra di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan hal itu karena pemerintah daerah (pemda) setempat dan pihak BWS Sumatera VII Bengkulu sudah pernah mengecek kondisi tanggul sungai yang jebol tersebut tetapi sampai sekarang belum dibangun.
Joni menambahkan selama ini tanggul tersebut berfungsi untuk menahan air sungai tidak sampai masuk ke permukiman penduduk dan memutuskan akses jalan provinsi di wilayah ini.
"Kalau tidak ada tanggul tersebut, maka efeknya satu dusun terendam banjir dan otomatis akses jalan satu-satu dan jalan lintas putus," ujarnya.
Ia mengatakan kalau jalan lintas itu putus, dimana lagi warga keluar dan masuk desa ini. Selain tanggul tersebut, katanya, jembatan jalan provinsi ini juga terancam putus akibat erosi Sungai Selagan.
Sebelumnya Kepala Dinas PUPR Mukomuko Apriansyah di Mukomuko, Minggu (18/11), mengatakan pihaknya sudah mendokumentasikan tanggul tersebut dan dikirim ke Kepala BWS Sumatera VII Bengkulu.
Pihaknya meminta pihak BWS Sumatera VII Bengkulu memperbaiki tanggul pengaman air Sungai Selagan yang jebol di Desa Pondok Batu, Kecamatan Kota Mukomuko.
Kemudian pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kepala desa (kades) setempat dan meminta mereka menyampaikan usulan perbaikan tanggul yang jebol kepada pihak BWS Sumatera VII Bengkulu.
Untuk pembangunan tanggul tersebut secara permanen pada tahun 2024, kata dia, kemungkinan tidak ada slot anggaran.
Sementara itu erosi Sungai Selagan mengancam jalan provinsi juga jembatan. Setelah jembatan tersebut ambruk dan dibangun jembatan darurat sampai sekarang belum ada pembangunan jembatan permanen.