Jambi (ANTARA Bengkulu) - Akhir-akhir ini tingkat konflik beruang dengan manusia di Provinsi Jambi meningkat karena habitat binatang buas itu sudah terganggu.

Pihak Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Selasa, menyatakan saat ini sedang menangani secara serius konflik antara satwa beruang dengan manusia di Desa Sungai Asam, Provinsi Jambi.

Informasi dari anggota Pelestarian Harimau Sumatra (PHS)  TNKS saat ini satu di antara tiga ekor anggota kawanan beruang yang masuk ke Desa Sungai Asam, Kecamatan Aro, berhasil di tangkap, sedangkan dua ekor lainnya masih berkeliaran.

Beruang itu memangsa ternak serta tanaman tebu warga beberapa pekan lalu kini sudah berhasil ditangkap dan untuk sementara waktu dirawat Balai Besar TNKS di Kota Sungaipenuh," kata  komandan PHS Risdiyanto.

"Beruang ini sebenarnya tidak makan daging bukan pakan utamanya karena beruang tergolong omnivora. Kali ini dia masuk kampung dan memakan ternak warga pun sebenarnya terpaksa, lebih dikarenakan dia stress mendapati telah rusaknya habitat," katanya.

Ia menjelaskan, seekor beruang yang berhasil ditangkap Polhut tersebut setelah dilakukan penjeratan dengan dua unit perangkap terhadap kawanan beruang yang dilaporkan meresahkan warga tersebut.

Beruang berbobot 100 kilogram tersebut terpaksa dilumpuhkan petugas dengan bius yang dimasukkan kepada umpannya.Saat ini beruang tersebut berada di kandang perawatan TNKS dan sempat beberapa hari mengalami stress berat karena karena kondisi fisiknya yang sempat terluka dan harus dijahit lima jahitan oleh dokter hewan.(ant)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012