Bengkulu (Antara) - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi melanjutkan pemugaran cagar budaya Benteng Marlborough, benteng peninggalan kolonial Inggris di Kota Bengkulu.

Kepala BPCB Jambi, Muhammad Ramli di Bengkulu, Senin mengatakan pemugaran di bagian bastion benteng dilakukan untuk menghindari pelapukan bangunan akibat drainase yang buruk di bagian atap.

Benteng ini memiliki empat bastion atau diibaratkan kura-kura ada empat kaki yang tidak memiliki saluran air jadi kalau hujan air meresap ke dalam bangunan.

Akibatnya, bangunan menjadi lembab dan mempercepat pelapukan dan retak-retak pada bagian dinding bangunan.

Oleh karena itu, petugas BPCP dalam sepekan terakhir melakukan ekskavasi di beberapa titik, yang merupakan bagian dari kegiatan kajian awal sebelum pemugaran atau pra-pemugaran.

Kajian awal ini untuk menentukan kegiatan yang akan dilakukan saat pemugaran yang rencananya dikerjakan tahun ini juga, ujarnya.

Ramli menambahkan selain memugar bagian bastion, kegiatan lain di Benteng Marlborough adalah penataan ruangan dalam benteng yang selama ini belum dimanfaatkan optimal.

Pemanfaatan ruangan dalam benteng tersebut diharapkan mampu meningkatakan kunjungan wisatawan sekaligus bagian dari pemeliharaan cagar budaya tersebut.

Pantauan di Benteng Marlborough, sejumlah pekerja sedang melakukan penggalian atau ekskavasi tanah di bagian atas sebelah barat benteng.

Kepala Unit Pemugaran BPBC Jambi, Agus Sudaryadi mengatakan penggalian tersebut untuk mengetahui struktur tanah sekaligus membuat rancangan saluran air yang akan dibangun.

Penggalian sistematis dilakukan para arkeolog sebagai kajian pra-pemugaran untuk mengetahui tindakan yang akan dilakukan, katanya.

Selain pembuatan saluran air, bagian lainnya yang akan dipugar adalah bangunan kantor dagang yang berada di bagian belakang benteng.

Benteng Marlborough adalah benteng peninggalan Inggris di Kota Bengkulu yang didirikan oleh "East India Company" pada 1713-1719 di bawah pimpinan Gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016