Padang (Antara) - Yayasan Layanan Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatera Barat mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap potongan harga atau diskon besar yang ditawarkan oleh pasar swalayan menjelang Idul Fitri 1437 Hijriyah.

"Jangan mudah tergiur dengan adanya diskon, apalagi potongan harga yang ditawarkan begitu besar. Ini perlu diperhatikan konsumen," ujar Ketua YLKI Sumbar Dahnil Aswad di Padang, Senin.

Ia mengatakan biasanya pihak pasar swalayan menaikkan harga terlebih dahulu kemudian baru memberikan potongan harga kepada masyarakat dengan nominal yang mencolok seperti potongan harga 50+20 persen.

Menurutnya potongan harga merupakan strategi bisnis dan tidak dilarang oleh pemerintah. Hal ini dilakukan oleh swalayan agar barang- barang yang dimilikinya bisa laku dibeli oleh konsumen dalam waktu tertentu, seperti lebaran.

"Biasanya barang-barang yang diberikan potongan harga adalah barang yang sudah agak lama berada di swalayan tersebut lalu dijual kembali dengan harga miring," kata dia.

Dia mengimbau kepada pemerintah dan instansi terkait agar benar-benar mengawasi terhadap trik yang ditawarkan oleh pihak swalayan.

"Kami yakin pemerintah telah melakukan pengawasan terhadap hal tersebut. Namun saat ini diharapkan ada pengawasan lebih ketat agar bisa melindungi konsumen yang akan berbelanja," ujar Dahnil.

Salah seorang warga Padang Timur, Nurmala (36) mengakui menemukan hal tersebut dalam berbelanja pada beberapa swalayan terutama dalam berbelanja pakaian.

"Potongan harga tersebut beragam seperti potongan harga 50+20 persen kalau dihitung tentu mencapai 70 persen. Namun kalau dihitung ulang kurang dari angka tersebut," ujar ibu rumah tangga ini.

Ia menilai potongan harga yang ditawarkan beberapa pasar swalayan memang menarik minat. Namun kalau tidak berhati-hati dan mengenal produk yang ditawarkan bisa menipu konsumen.

"Ada potongan harga ditawarkan besar namun kita harus membayar sedikit di bawah harga normal. Hal ini tentu merugikan konsumen, kita harap peranan pemerintah dalam melakukan pengawasan terhadap hal ini," katanya berharap.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016