Bengkulu (Antara) - Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beserta Dinas Kesehatan setempat meningkatkan pengawasan terhadap vaksin yang beredar di wilayah itu.

"Memang belum ada temuan vaksin palsu, tapi BPOM menemukan serum antitetanus yang diduga palsu," kata Rohidin di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan, pemeriksaan dan pengawasan terhadap vaksin yang beredar di wilayah ini untuk melindungi masyarakat dari produk-produk palsu yang merugikan.

Selain itu, kata Wagub, masyarakat juga perlu diyakinkan bahwa tidak ada vaksi palsu yang beredar di wilayah Bengkulu.

"Masyarakat resah karena pemberitaan tentang vaksin palsu masih intens dan ternyata sudah beredar selama 13 tahun jadi ini harus segera diatasi," kata dia.

Sebelumnya, Kepala BPOM Bengkulu, Arnold Sianipar mengatakan, sudah memeriksa sejumlah vaksin yang beredar di wilayah ini dan bebas dari produk palsu.

Namun, dari hasil pemeriksaan BPOM, ditemukan serum antitetanus yang diduga palsu beredar di wilayah Kabupaten Seluma.

"Untuk vaksin sudah kami periksa dan hasilnya negatif, tapi ada serum antitetanus yang masih tahap pengujian laboratorium karena diduga palsu," kata Arnold pada Selasa (28/6).

Menurut dia, saat petugas mendatangi sejumlah sarana distribusi untuk memeriksa sampel vaksin, petugas mencurigai kemasan salah satu serum lalu mengamankannya.

Dari penelusuran petugas BPOM, serum yang diduga palsu itu berasal dari Palembang, Sumatera Selatan.

"Keterangan yang diperoleh dari distributor bahwa serum itu baru seminggu terakhir beredar di Seluma dan baru sedikit yang terjual," kata dia.

Selain mencurigai label, harga penjualan serum itu pun jauh lebih murah dari harga pasaran, bahkan dari harga yang tertera di label.

Harga di label menyebutkan Rp158 ribu, sedangkan pihak distributor membeli Rp80 ribu per kotak dan dijual Rp120 ribu.

Dugaan sementara kata Arnold, konsumsi serum tersebut tidak menimbulkan efek yang merugikan penderita, namun yang jelas tidak menyembuhkan.

Untuk meningkatkan pemeriksaan dan pengawasan terhadap obat-obatan yang beredar di wilayah ini, BPOM sudah menyebar petugas ke beberapa daerah antara lain, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Seluma dan Kota Bengkulu. ***4*** 

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016