Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Salah seorang tokoh adat Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Amiruddin membantah keras bahwa rumah adat gajah menyusui di daerah itu yang telah disepakati bentuknya oleh lima kelompok adat tersebut dikatakan palsu.

"Bentuk rumah adat itu asli berdasarkan kesepakatan lima kelompok yang berasal dari lima daerah yang sekarang itu adat Mukomuko," katanya, di Mukomuko,  Jumat.

Hal itu disampaikan oleh Amiruddin terkait masih adanya keraguan dari sejumlah pejabat di dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata setempat tentang rumah adat tersebut.

Ia mengatakan, ada lima daerah yang merupakan bergabung menjadi adat daerah itu meliputi Aceh, Gersik, Bugis, Sumatera Selatan, Jambi, dan Minang Kabau yang menjadi ciri khas rumah adat daerah itu.

Para pemuka adat dari lima daerah tersebut yang juga sebagai asal-usul warga setempat, lanjutnya, yang menyepakati bentuk rumah adat yang berbtnuk gajah menyusui dan nama itu tetap dipertahankan hingga sekarang.
"Semua yang ingin dibuat harus melalui `koto paliang` atau adat dibuat bersama dan dijalankan bersama" ujarnya..

Lima ciri khas bentuk rumah adat daerah itu, yakni dari Aceh berupa gajah menyusui, dari Sumatera Selatan bentuk teras samping, tiang berasal dari Bugis, Atap dari Minang Kabau, Jendala dan Pintu dari Gersik.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Mukomuko Hariyadi Nazar sebelumnya mengatakan, tengah mencarikan bentuk asli rumah adat daerah itu."Kami masih mencari gambar dan bentuk asli rumah adat di daerah itu namun belum bertemu," ujarnya.(fto)

Pewarta:

Editor : Usmin


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012