Rejanglebong (Antara) - Sub Devisi Regional Bulog Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menargetkan pembelian beras petani dari tiga wilayah di daerah itu sebanyak 4.500 ton.

Kepala Bulog Rejanglebong Zulkifli di Rejanglebong, Kamis, menjelaskan Bulog setempat selain membawahi Kabupaten Rejanglebong juga membawahi Kabupaten Lebong dan Kepahiang, di mana dari ketiga wilayah itu beras yang sudah mereka tampung sampai dengan akhir Juni lalu mencapai 2.600 ton.

"Beras yang ditampung Bulog ini selain dari Rejanglebong juga dari Kepahiang, Lebong serta dari beberapa daerah lainnya yang berdekatan seperti dari Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumsel. Hingga akhir Juni lalu beras yang sudah dibeli Bulog mencapai 2.600 ton dari target sebanyak 4.500 ton," katanya.

Target pembelian beras petani pada tahun ini kata dia, mengalami peningkatan dibandingkan dengan 2015 lalu yang hanya ditargetkan 2.500 ton dan sampai dengan akhir tahun terealisasi hingga 2.850 ton.

Berkaca dengan pencapaian ini maka target 2016 dinaikkan menjadi 4.500 ton, dengan pertimbangan adanya program tanam padi serentak dan pembangunan irigasi pertanian secara massal yang digagas pemerintah pusat melalui program upaya khusus (Upsus), sehingga diperkirakan produksi padi yang dihasilkan petani akan meningkat dua kali lipat.

Pihaknya sendiri tambah dia, selain menampung beras dari ketiga daerah juga dari daerah lainnya dengan syarat beras yang dijual harus memenuhi standar Bulog dengan harga pembelian yang sudah dipatok pemerintah sesuai dengan Inpres No.5/2015, tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras.

Dalam Inpres ini selain mengatur HPP beras dari petani seharga Rp7.300 per kg juga menyebutkan pembelian gabah dan beras dalam negeri adalah di antaranya untuk pembelian gabah kering panen (GKP) dalam negeri di tingkatan petani dengan harga Rp3.700 per kg dan harga pembelian di tingkat penggilingan Rp4.650 per kg.

Sedangkan untuk standar kualitas yang ditetapkan dalam Inpres ini di antaranya kualitas kadar air maksimum 14 persen, butir patah maksimum 20 persen, kadar menir maksimun dua persen dan derajat sosoh minimum 95 persen. ***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016