Rejanglebong (Antara) - Kalangan petani kopi di Kecamatan Curup Timur, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menginap di kebun guna mencegah pencurian buah kopi yang kerap terjadi di daerah itu.

"Kalau musim kopi seperti sekarang kebun harus dijaga, kalau tidak buah kopinya akan habis dicuri orang. Aksi pencurian buah kopi ini selalu terjadi setiap kali musim kopi datang setiap tahunnya," kata Guntur (45) warga Desa Kampung Delima, Kecamatan Curup Timur, Jumat.

Pencurian buah kopi di daerah tersebut, kata dia, dilakukan oleh orang yang sudah terbiasa melakukan aksinya. Pencurian buah kopi yang diambil langsung di batangnya itu dilakukan pada malam hari dengan cara memotong ranting buah.

Buah kopi yang diambil pelaku ini, kata dia, ialah buah kopi yang sudah masuk kategori tua atau yang sudah masak. Pelaku mengambil seluruhnya dan karena dilakukan pada malam hari sehingga bisa merusak kebun dan sudah tentu akan membuat petani mengalami kerugian yang cukup besar.

Sementara itu, kebun yang dikelola oleh Guntur seluas mencapai satu hektare, dengan jenis kopi sebagian besar adalah kopi robusta yang sudah distek dan sisanya adalah kopi alam yang belum distek. Dari luasan kebun ini dirinya diperkirakan mendapatkan hasil hingga 1,5-2 ton biji kopi.

"Untuk memetik buah ini saya mengajak empat orang untuk memetiknya, dengan upah per hari per orangnya Rp40.000. Dari luasan kebun ini proses pemetikan sampai 11 hari," ujarnya.

Sedangkan untuk harga jual biji kopi kering di kawasan Kota Curup, kata dia, setelah Idul Fitri mengalami penurunan dari Rp20.000 menjadi Rp19.000 per kilogram (kg). Bahkan ada juga yang membelinya hingga Rp18.000, tergantung dengan bagus tidaknya kopi yang dihasilkan.

Ramlah (55), seorang buruh pemetik kopi harian mengatakan, pekerjaan memetik buah kopi ini mereka lakukan setahun sekali dengan upah Rp40.000 per hari.

Jika musim kopi sudah berakhir mereka selanjutnya mencari pekerjaan lainnya seperti mengambil upah borongan merumput atau bercocok tanam sayuran. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016