Medan (ANTARA Bengkulu) - Universitas Sumatera Utara kembali menambah tiga guru besar tetap yang dikukuhkan dalam rapat terbuka di Gelanggang Mahasiswa perguruan tinggi itu, Sabtu, oleh Rektor Prof Syahril Pasaribu.
Ketiga Guru Besar yang dikukuhkan tersebut masing-masing Prof Prihatin Lumbanraja dari Fakultas Ekonomi dengan judul pidato "Kepemimpinan Lintas Budaya dan Pengembangan Bisnis Global", Prof Ediwarman dari Fakultas Hukum dengan judul pidato Paradoks Penegakan Hukum Pidana Dalam Perspektif Kriminologi Indonesia.
Prof Rizabuana Ismail dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan judul pidato pengukuhan "Intelijen Humanis (Human Intellegence) Pada Masyarakat Indonesia Yang Sedang Berubah: Perspektif Sosiologi Intelijen".
Rektor USU Prof Syahril Pasaribu dalam pidato pengukuhan tersebut mengatakan Guru Besar merupakan jabatan fungsional tertinggi bagi seorang tenaga pendidik di perguruan tinggi.
Dengan sebutan profesor, jabatan ini dapat dilihat sebagai penghargaan yang diberikan oleh pemerintah atas rangkaian prestasi akademik yang telah dicapai oleh seorang dosen atau peneliti.
Bagi seorang dosen, lanjut dia, mekanisme untuk meraih jabatan guru besar merupakan satu prosedur yang rumit dan sulit untuk dilewati, karena menyangkut banyak kriteria dan penilaian.
Diantara kriteria yang harus dimiliki adalah berpendidikan S-3 atau doktor dan melewati proses penilaian proses penilaian dengan indikator pendidikan, penelitian dan pengabdian serta etika dan moral akademik.
Melalui prosedur selektif dan terukur yang dilewati tersebut diharapkan guru besar yang lahir atau yang sudah mendapatkan penetapan adalah tenaga pengajar atau seorang akademisi yang memiliki nilai lebih terutama dari sisi keilmuan, kejujuran dan etika moral.
"Dengan demikian kehadiran seorang Guru Besar akan menjadi contoh teladan yang akan berpengaruh bagi suasana akademik yang kondusif, sehingga akan berdampak pada terciptanya mimbar ilmiah dalam kehidupan kampus yang rasional, jernih dan dinamis," katanya.
Dengan upacara pengukuhan itu, lanjut rektor, maka secara resmi ketiganya telah diterima sebagai anggota tetap Dewan Guru Besar USU, yang kedepan sangat diharapkan dapat melahirkan pemikiran-pemikiran cemerlang untuk mengembangkan dan memajukan USU.
"Kami berharap dengan dikukuhkannya saudara-saudara menjadi guru besar tetap USU, akan menghasilkan karya-karya yang besar pula, baik bagi universitas ini maupun bagi masyarakat Sumatera Utara," katanya. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Ketiga Guru Besar yang dikukuhkan tersebut masing-masing Prof Prihatin Lumbanraja dari Fakultas Ekonomi dengan judul pidato "Kepemimpinan Lintas Budaya dan Pengembangan Bisnis Global", Prof Ediwarman dari Fakultas Hukum dengan judul pidato Paradoks Penegakan Hukum Pidana Dalam Perspektif Kriminologi Indonesia.
Prof Rizabuana Ismail dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan judul pidato pengukuhan "Intelijen Humanis (Human Intellegence) Pada Masyarakat Indonesia Yang Sedang Berubah: Perspektif Sosiologi Intelijen".
Rektor USU Prof Syahril Pasaribu dalam pidato pengukuhan tersebut mengatakan Guru Besar merupakan jabatan fungsional tertinggi bagi seorang tenaga pendidik di perguruan tinggi.
Dengan sebutan profesor, jabatan ini dapat dilihat sebagai penghargaan yang diberikan oleh pemerintah atas rangkaian prestasi akademik yang telah dicapai oleh seorang dosen atau peneliti.
Bagi seorang dosen, lanjut dia, mekanisme untuk meraih jabatan guru besar merupakan satu prosedur yang rumit dan sulit untuk dilewati, karena menyangkut banyak kriteria dan penilaian.
Diantara kriteria yang harus dimiliki adalah berpendidikan S-3 atau doktor dan melewati proses penilaian proses penilaian dengan indikator pendidikan, penelitian dan pengabdian serta etika dan moral akademik.
Melalui prosedur selektif dan terukur yang dilewati tersebut diharapkan guru besar yang lahir atau yang sudah mendapatkan penetapan adalah tenaga pengajar atau seorang akademisi yang memiliki nilai lebih terutama dari sisi keilmuan, kejujuran dan etika moral.
"Dengan demikian kehadiran seorang Guru Besar akan menjadi contoh teladan yang akan berpengaruh bagi suasana akademik yang kondusif, sehingga akan berdampak pada terciptanya mimbar ilmiah dalam kehidupan kampus yang rasional, jernih dan dinamis," katanya.
Dengan upacara pengukuhan itu, lanjut rektor, maka secara resmi ketiganya telah diterima sebagai anggota tetap Dewan Guru Besar USU, yang kedepan sangat diharapkan dapat melahirkan pemikiran-pemikiran cemerlang untuk mengembangkan dan memajukan USU.
"Kami berharap dengan dikukuhkannya saudara-saudara menjadi guru besar tetap USU, akan menghasilkan karya-karya yang besar pula, baik bagi universitas ini maupun bagi masyarakat Sumatera Utara," katanya. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012