Bengkulu (Antara) - Dinas Pendidikan Kota Bengkulu menegaskan agar seluruh sekolah serius mengawasi tindak pungutan liar terkait penerimaan siswa baru tahun ajaran 2016--2017.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, Rosmayetty, di Bengkulu, Selasa, mengatakan pungutan liar bisa saja terjadi akibat kelalaian sekolah dalam mengawasi pegawainya sehingga ada oknum yang memanfaatkan kesempatan demi mengambil keuntungan.

"Apalagi jika ternyata sekolah sendiri yang melakukan itu, kami tidak akan biarkan ini terjadi," kata dia.

Dinas Pendidikan Kota Bengkulu mengatakan buku pelajaran sesuai kurikulum sudah tersedia di sekolah, seharusnya tidak ada lagi pungutan liar mengatasnamakan uang buku atau pun uang LKS (lembar kerja siswa).

"Satu lagi yang menjadi perhatian kita yakni, membayar kepada oknum tertentu bisa masuk ke sekolah," katanya.

Rosmayetty mengatakan, pihaknya akan menindak tegas perilaku oknum yang mencari keuntungan baik berupa pungutan liar maupun "uang kursi" atau jamak juga dikenal sebagai "uang pelicin" untuk diterima sebagai siswa di salah satu sekolah tujuan.

"Kami akan proses jika ditemukan, kalau ada unsur kriminal penanganannya akan kita serahkan ke pihak yang berwajib," kata dia lagi.

Pihak orang tua murid juga diimbau agar ikut proaktif memberikan informasi kepada Dinas Pendidikan Kota Bengkulu jika menemukan tindakan-tindakan tidak wajar dari pihak sekolah.

"Begitu juga masyarakat, agar ikut mengawasi sehingga ada keterbukaan dan transparansi, dan ini akan menekan peluang bagi oknum yang berniat memanfaatkan kesempatan," ujarnya. ***4*** 

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016