Rejanglebong (Antara) - Harga jual beras berbagai jenis di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, beberapa hari ini naik Rp100-200 per kg.

Menurut keterangan Hajjah Ratna, salah seorang agen beras di kawasan Pasar Atas Curup, Rabu, kenaikan harga beras ini karena masuknya musim kemarau dan berakhirnya masa panen padi.

"Beras yang mengalami kenaikan ini baik beras kampilan maupun beras kualitas medium dengan besaran antara Rp100 sampai dengan Rp200 per kg," katanya.

Kenaikan harga jual beras tersebut kata dia, juga akibat serangan hama penyakit sehingga hasil panen tanaman padi juga berkurang.

Kenaikan harga beras ini diperkirakan akan terus terjadi hingga bulan Maret tahun depan dan kejadian ini sudah sering terjadi per tahun.

Beberapa jenis beras yang mengalami kenaikan kata dia, diantaranya beras kelas premium kemasan atau kampilan ukuran 20 kg merek Paten dari Rp240.000 per kampil naik menjadi Rp250.000, seterusnya cap Manggis dari Rp230.000 menjadi Rp240.000 per kampil, cap Kembang Kol dari Rp190.000 menjadi Rp205.000 per kampil.

Sedangkan untuk beras lokal yang berasal dari sejumlah kecamatan di Rejanglebong diantaranya beras IR Talang Benih dan Rimbo Recap dijual pedagang rata-rata Rp170.000 per kaleng (16 kg), harga ini mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp160.000 per kaleng.

Kemudian beras kualiatas asalan atau medium baik yang berasal dari Kabupaten Lebong, atau dari sejumlah daerah di Provinsi Sumsel maupun Provinsi Lampung dari Rp8.200 per kg naik dikisaran Rp9.000 per kg.

Adanya kenaikan beras di wilayah itu dikeluhkan warga setempat, salah satunya ialah Weni (34) warga Kelurahan Air Bang, Kecamatan Curup Tengah, mengingat harga kebutuhan pokok lainnya juga masih tinggi dan belum turun pascalebaran Idul Fitri lalu.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016