Rejanglebong (Antara) - Lokasi wisata air terjun panas Gerojogan Sewu di Desa Sumber Urip, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini mulai kerap dikunjungi warga meski belum digarap pemerintah dan masyarakat sekitar.

Hery, seorang petani yang lahannya berdekatan dengan Gerojogan Sewu, Senin, mengatakan pada hari-hari tertentu seperti saat liburan, air terjun itu banyak didatangi warga.

Para pengunjung yang datang selain berekreasi guna menikmati keindahan pemandangan yang masih asli, juga untuk mandi di air terjun maupun pancuran air panas.

Air terjun panas alami tersebut berada di Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, atau berjarak sekitar 30 km dari Kota Curup, ibu kota Kabupaten Rejanglebong.

Lokasi air terjun ini tidak jauh dari kaki Gunung Api Bukit Kaba, dan berada di tengah perkebunan kopi dan sayuran atau berjarak sekitar 300 meter dari jalan raya menuju Bukit Kaba.

Air terjun panas yang masih berbentuk pancuran dan aliran air sederhana itu, masih dibiarkan mengalir begitu saja sehingga air panas yang keluar itu langsung mengalir ke sungai.

Air terjun ini bersumber dari air panas yang mengalir dari sela-sela batu besar dengan jumlah mencapai puluhan titik yang disalurkan dengan pipa bambu maupun paralon serta saluran tanah.

"Kalau yang saya tahu pengunjung yang datang ini dikenakan biaya untuk parkir dan perawatan perorangnya Rp5.000. Saat ini kendaraan yang bisa masuk baru jenis sepeda motor saja, sedangkan mobil parkir di pinggiran jalan besar," ujarnya.

Jika sedang tidak hujan, jalan menuju ke air terjun dapat ditempuh relatif cepat. Namun saat hujan turun, jalanannya menjadi licin dan becek.

Dia mengatakan, untuk mencegah kendaraan pengunjung terpeleset atau slip, warga yang mengelola kawasan wisata membuat anyaman bambu yang dipasang di tanah sebagai pijakan kendaraan atau pejalan kaki.

Sementara itu Atoy, warga asal Kecamatan Curup Timur, mengatakan potensi wisata itu jika dikelola dengan baik akan menjadi salah satu tujuan wisata potensial, apalagi lokasinya berada di kaki gunung api dan hamparan perkebunan warga yang masih asri. ***1***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016