Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia menilai, Kabupaten Seluma membutuhkan program layanan keuangan digital (LKD) perbankan guna memaksimalkan percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.
Deputi Kepala Kantor BI Perwakilan Provinsi Bengkulu Christin Sidabutar di Bengkulu, Rabu, mengatakan layanan keuangan digital mampu mendorong sektor usaha rakyat menjadi lebih produktif.
"Dengan LKD seluruh uang yang ada di Seluma akan menjadi lebih efektif untuk menghidupkan perekonomian," kata dia.
Chirstin menjelaskan, idektiknya masyarakat di daerah yakni perdesaan belum akrab dengan perbankan sehingga membuat mereka menyimpan uang dalam bentuk tunai daripada menabung di bank.
"Uang yang disimpan dalam bentuk tunai tidak memberikan manfaat apa-apa terhadap perekonomian, coba kalau masyarakat menabung ke bank, dan uang tersebut dikelola bank dalam bentuk kredit, bisa kita bayangkan berapa usaha di daerah akan tumbuh pesat," katanya.
Untuk membuat masyarakat perdesaan akrab dengan perbankan, pemerintah tidak bisa langsung mengitervensi masyarakat dengan berbagai program yang ditawarkan bank karena program tersebut masih asing di kalangan masyarakat.
"Kita kalau menemukan sesuatu yang asing, pasti yang paling terdepan muncul yakni sikap penolakan," kata dia lagi.
Oleh karena itu, dibutuhkan program yang modelnya sederhana dan mudah dimengerti sebagai cara yang tepat bagi perbankan untuk membangun komunikasi awal yang sesuai dengan strata masyarakat.
"Tidak bisa kita meminta masyarakat membuat rekening dan menabung langsung ke bank, bahkan meminta mereka membuat kartu debit atau kredit. Melihat bank dengan bangunan yang megah dan dilengkapi pengamanan saja membuat alergi atau takut duluan, oleh karena belum terbiasa," katanya.
Oleh karena itu, guna mengenalkan bank dan produk perbankan ke masyarakat, langkah yang tepat yakni dengan memanfaatkan layanan keuangan digital.
"Ini bentuk sederhana dari perbankan dan mudah dipahami masyarakat. Contoh produk LKD yakni agen LKD dengan layanan SMS Banking," kata Christin.
Layanan tersebut, jelas dia, yakni berupa pemanfaatan kartu telepon genggam untuk berbagai keperluan perbankan tanpa harus memiliki rekening tabungan.
"Jadi mereka hanya mendaftarkan nomor telepon, setelah registrasi mereka bisa melakukan aktivitas yang sama dengan pemilik rekening yakni menabung, tarik tunai, transfer dan berbagai pembayaran lainnya," ucapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan masyarakat akan melakukan pengaktifan nomor telepon ke agen LKD yang ditunjuk perbankan di daerah itu. Setelah aktivasi, mereka bisa menabung melalui agen tersebut.
"Uang yang ditabung nanti akan tertera dalam saldo layaknya seperti jumlah pulsa yang ada dalam kartu telepon, jumlah saldo tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan pembayaran lainnya," ujarnya.
Sedangkan tarik tunai, masyarakat juga tidak perlu pergi ke bank, mereka cukup tarik tunai melalui agen LKD yang telah ditunjuk perbankan, dan saldo yang ada pada telepon genggam akan berkurang sesuai dengan jumlah penarikan.
"Dengan layanan ini akan banyak masyarakat yang menabung, dan jumlah uang yang dikelola perbankan untuk sisi kredit juga akan bertambah besar pula," pungkas Christin. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Deputi Kepala Kantor BI Perwakilan Provinsi Bengkulu Christin Sidabutar di Bengkulu, Rabu, mengatakan layanan keuangan digital mampu mendorong sektor usaha rakyat menjadi lebih produktif.
"Dengan LKD seluruh uang yang ada di Seluma akan menjadi lebih efektif untuk menghidupkan perekonomian," kata dia.
Chirstin menjelaskan, idektiknya masyarakat di daerah yakni perdesaan belum akrab dengan perbankan sehingga membuat mereka menyimpan uang dalam bentuk tunai daripada menabung di bank.
"Uang yang disimpan dalam bentuk tunai tidak memberikan manfaat apa-apa terhadap perekonomian, coba kalau masyarakat menabung ke bank, dan uang tersebut dikelola bank dalam bentuk kredit, bisa kita bayangkan berapa usaha di daerah akan tumbuh pesat," katanya.
Untuk membuat masyarakat perdesaan akrab dengan perbankan, pemerintah tidak bisa langsung mengitervensi masyarakat dengan berbagai program yang ditawarkan bank karena program tersebut masih asing di kalangan masyarakat.
"Kita kalau menemukan sesuatu yang asing, pasti yang paling terdepan muncul yakni sikap penolakan," kata dia lagi.
Oleh karena itu, dibutuhkan program yang modelnya sederhana dan mudah dimengerti sebagai cara yang tepat bagi perbankan untuk membangun komunikasi awal yang sesuai dengan strata masyarakat.
"Tidak bisa kita meminta masyarakat membuat rekening dan menabung langsung ke bank, bahkan meminta mereka membuat kartu debit atau kredit. Melihat bank dengan bangunan yang megah dan dilengkapi pengamanan saja membuat alergi atau takut duluan, oleh karena belum terbiasa," katanya.
Oleh karena itu, guna mengenalkan bank dan produk perbankan ke masyarakat, langkah yang tepat yakni dengan memanfaatkan layanan keuangan digital.
"Ini bentuk sederhana dari perbankan dan mudah dipahami masyarakat. Contoh produk LKD yakni agen LKD dengan layanan SMS Banking," kata Christin.
Layanan tersebut, jelas dia, yakni berupa pemanfaatan kartu telepon genggam untuk berbagai keperluan perbankan tanpa harus memiliki rekening tabungan.
"Jadi mereka hanya mendaftarkan nomor telepon, setelah registrasi mereka bisa melakukan aktivitas yang sama dengan pemilik rekening yakni menabung, tarik tunai, transfer dan berbagai pembayaran lainnya," ucapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan masyarakat akan melakukan pengaktifan nomor telepon ke agen LKD yang ditunjuk perbankan di daerah itu. Setelah aktivasi, mereka bisa menabung melalui agen tersebut.
"Uang yang ditabung nanti akan tertera dalam saldo layaknya seperti jumlah pulsa yang ada dalam kartu telepon, jumlah saldo tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan pembayaran lainnya," ujarnya.
Sedangkan tarik tunai, masyarakat juga tidak perlu pergi ke bank, mereka cukup tarik tunai melalui agen LKD yang telah ditunjuk perbankan, dan saldo yang ada pada telepon genggam akan berkurang sesuai dengan jumlah penarikan.
"Dengan layanan ini akan banyak masyarakat yang menabung, dan jumlah uang yang dikelola perbankan untuk sisi kredit juga akan bertambah besar pula," pungkas Christin. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016