Rejanglebong, (Antarabengkulu) - Harga jual ayam potong di pasar tradisional dalam Kota Curup, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini masih tinggi dan bertahan di kisaran Rp40.000 per kg.

Menurut keterangan Ibnu (50) salah seorang pedagang ayam potong di kawasan Pasar Atas Curup, Jumat, mengatakan harga jual ayam potong tersebut masih tinggi setelah hari raya Idul Fitri lalu.

"Harganya masih bertahan di kisaran Rp40.000 per kg, harga ini sudah turun walaupun masih tinggi. Harga ayam potong setelah Lebaran Idul Fitri lalu sempat tembus hingga Rp50.000 per kg, dan secara bertahap turun hingga Rp40.000 per kg," katanya.

Melambungnya harga jual ayam potong di daerah itu kata dia, sejauh ini belum mereka ketahui apa penyebabnya. Namun dari analisa mereka, kenaikan ini karena permintaan ayam yang meningkat dan sedikitnya pasokan ayam ke Rejanglebong.

Ayam potong yang dijual pedagang di daerah itu tambah dia, dipasok oleh pengusaha peternakan ayam dari Kota Lubuklinggau, dan Kabupaten Musi Rawas di Provinsi Sumsel, kemudian dari Lampung dan Jambi serta dari Kota Bengkulu.

"Harga ayam naik tapi pedapatan kami malah berkurang karena untungnya masih sama hanya modal usahanya yang bertambah. Terkadang hanya untuk menjaga pelanggan ayam tidak lari, tidak sedikit pedagang yang menjual ayamnya dibawah harga pasaran agar pelanggannya tidak pindah ke pedagang lainnya," kata Ibnu.

Sementara itu hal yang sama juga diutarakan Abdul (48) pedagang ayam potong di kawasan yang sama dan berharap harga ayam ini dapat kembali normal, sehingga laju penjualan dan daya beli masyarakat dapat meningkat.

"Kalau harganya normal maka penjualan dapat meningkat, kalau sekarang modal dan keuntungannya tidak seimbang lagi," ujarnya.

Pantauan dilapangan selain harga ayam potong masih tinggi, juga terlihat di harga jual daging sapi yang juga masih bertahan dikisaran Rp120.000 per kg. Harga daging ini menurut pedagang masih stabil, karen daging sapi yang dijual itu merupakan daging segar bukan daging impor beku.***3***

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016