Kepala Disperindag Provinsi Bengkulu Yennita Syaiful di Kota Bengkulu, Rabu, mengatakan harga telur ayam di pasaran cenderung normal dan belum terjadi kenaikan.
"Harga telur ayam di Pasar Panorama dan Pasar Minggu, Kota Bengkulu, masih tergolong normal," kata Yennita.
Ia menjelaskan saat ini harga telur ayam dan sejumlah bahan pangan belum berpengaruh dengan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).
Sebelumnya, lanjut Yennita, para pedagang dan pembeli telur ayam mengeluhkan harga telur yang tinggi sejak beberapa minggu terakhir.
Saat ini, menurut dia, harga telur ayam dijual berkisar Rp50 ribu hingga Rp58 ribu per papan isi 30 butir atau sekitar Rp28 ribu per kilogram.
Penyebab tingginya harga telur ayam ras di Kota Bengkulu dikarenakan harga pakan ayam yang tinggi dan biaya angkut telur yang mengalami kenaikan.
Sementara itu, salah satu pembeli telur ayam Deva berharap agar harga telur ayam dan bahan pangan lainnya dapat kembali normal.
"Saya berharap agar harga kebutuhan pokok kembali normal sehingga kami bisa berhemat untuk urusan biaya kebutuhan rumah tangga," ujarnya.