Rejanglebong (Antara) - Ketersediaan sanitasi layak bagi masyarakat Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, yang tersebar dalam 156 desa/kelurahan saat ini baru mencapai 65 persen.

Menurut keterangan koordinator program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) III Kabupaten Rejanglebong, Nofrizen di Rejanglebong, Jumat, dari pendataan yang mereka lakukan dari 156 desa/kelurahan dalam 15 kecamatan di daerah itu selain baru memiliki ketersediaan sanitasi layak 65 persen, sedangkan untuk penyediaan sarana air bersih layak sudah mencapai 86 persen.

"Untuk sanitasinya baru mencapai 65 persen, sedangkan penyediaan air bersihnya sudah mencapai 86 persen, targetnya pada 2019 mendatang semuanya sudah 100 persen," katanya.

Penyediaan sarana air bersih yang layak bagi masyarakat setempat kata dia, sangat mendesak selain untuk menyediakan kebutuhan air bersih bagi rumah tangga juga mencegah penyebaran penyakit. Adapun sarana air bersih yang layak ini ialah sarana air bersih yang tertutup dan terlindungi.

Sedangkan untuk sanitasi yang layak tambah dia, ialah sarana sanitasi yang sudah memenuhi standar yang tertutup dan tidak dibuang sembarangan. Jika warga semuanya sudah memiliki tempat pembuangan hajat (jamban) namun pembuangannya masih dibuang ke sungai, maka hal itu belum dikatakan layak.

Untuk itu program Pamsimas yang digulirkan pemerintah pusat ini kata Nofrizen bertujuan guna membantu masyarakat dalam penyediaan sarana air bersih dan sanitasi yang layak.

Sebelumnya program Pamsimas yang diterima Kabupaten Rejanglebong tahun ini sudah memasuki tahun ketiga sejak dikucurkan pada 2014 lalu dengan sasaran 10 desa/kelurahan, kemudian pada 2015 sebanyak 10 desa dan kelurahan.

Sedangkan pada tahun ini sasarannya sebanyak 25 desa dan kelurahan yang tersebar dalam 15 kecamatan dengan rincian 10 desa/kelurahan baru, kemudian tujuh desa/kelurahan perluasan dan delapan desa/kelurahan peningkatan. ***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016