“Proyek ini berupa renovasi dan pembangunan toilet agar siswa dan guru merasa nyaman,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko Winarto di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan, pembangunan sebanyak enam lokasi proyek sanitasi ini di enam sekolah dasar (SD) di sejumlah kecamatan di daerah ini, yakni tiga lokasi renovasi toilet dan tiga lokasi pembangunan toilet baru.
Menurutnya, tahun ini hanya sebanyak enam lokasi sekolah dasar di daerah ini yang bisa dibangun sanitasi. Masih banyak sekolah yang belum dan telah memiliki toilet tetapi tidak bisa digunakan.
“Hampir mayoritas sekolah dasar di daerah ini memiliki toilet, tetapi toilet tersebut tidak layak digunakan sebagaimana mestinya. Sehingga banyak siswa terutama laki-laki buang air kecil di luar toilet,” ujarnya.
Ia menyebutkan, hampir 70 persen sekolah dasar di daerah ini membutuhkan perhatian khusus agar siswa dan guru merasa nyaman. Karena sarana yang ada tidak layak digunakan.
Instansiya ingin sekali membangun sarana sanitasi di seluruh sekolah di daerah ini, namun instansi ini keterbatasan dana di sektor pendidikan untuk membangun sarana tersebut.
Ia menyebutkan, dana alokasi khusus (DAK) sektor pendidikan di daerah ini tahun 2019 sebesar Rp8 miliar, atau paling kecil dibandingkan DAK sektor pendidikan di kabupaten/kota di daerah ini.
Kendati demikian, DAK sektor pendidikan yang diterima instansi ini pada tahun 2019 lebih tinggi dibandingkan dengan DAK sektor pendidikan pada tahun sebelumnya.
Ia berharap, tahun depan adanya peningkatan DAK sektor pendidikan untuk membangun berbagai sarana dan prasarana pendidikan, termasuk sarana sanitasi di sekolah daderah ini.