Rejanglebong, (Antarabengkulu.com) - Dinas Kesehatan Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, mencatat lima ibu meninggal dunia saat melahirkan di daerah itu selama periode Januari-Juni 2016.
Menurut keterangan Kepala Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan Rejanglebong, Asrawani, Minggu, angka kematian ibu (AKI) saat persalinan dalam enam bulan terakhir dialami oleh lima orang, sedangkan angka kematian bayi (AKB) saat persalinan sebanyak 17 orang.
"Kasus ibu yang meninggal saat melahirkan terhitung Januari sampai Juni 2016 sebanyak lima orang, sedangkan sepanjang tahun 2015 lalu korban serupa sebanyak tujuh orang," katanya.
Selain jumlah ibu yang meninggal saat proses persalinan pihaknya juga mencatat angka kematian bayi dalam enam bulan terakhir sebanyak 17 orang. Sedangkan untuk AKB selama 2015 tercatat sebanyak 54 orang.
Adanya kasus ibu dan bayi yang meninggal dunia dalam proses persalinan tambah dia, disebabkan beberapa faktor diantaranya kurangnya asupan gizi pada ibu, kurangnya pengetahuan kesehatan pada ibu dan adanya penyakit penyerta yang bisa menyebabakan kematian pada ibu dan bayi.
Oleh karena itu, pihak Dinkes Rejanglebong sejak beberapa tahun belakangan terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil yang ada di wilayah itu melalui berbagai program kesehatan di 21 Puskesmas tersebar dalam 15 kecamatan dengan tujuan menekan AKI dan AKB.
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil ini pengecekan kandungan di berbagai Puskesmas dan disarankan minimal melakukannya selama empat kali selama proses kehamilan.
Selain itu, upaya lain yang sudah mereka gulirkan ialah melalui program SMS Bunda untuk mengetahui informasi kesehatan selama mengandung. Kalangan ibu hamil dapat mengetahui berbagai informasi kesehatan mereka dengan cara mengirimkan pesan singkat di nomor 0811-8469468.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Menurut keterangan Kepala Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan Rejanglebong, Asrawani, Minggu, angka kematian ibu (AKI) saat persalinan dalam enam bulan terakhir dialami oleh lima orang, sedangkan angka kematian bayi (AKB) saat persalinan sebanyak 17 orang.
"Kasus ibu yang meninggal saat melahirkan terhitung Januari sampai Juni 2016 sebanyak lima orang, sedangkan sepanjang tahun 2015 lalu korban serupa sebanyak tujuh orang," katanya.
Selain jumlah ibu yang meninggal saat proses persalinan pihaknya juga mencatat angka kematian bayi dalam enam bulan terakhir sebanyak 17 orang. Sedangkan untuk AKB selama 2015 tercatat sebanyak 54 orang.
Adanya kasus ibu dan bayi yang meninggal dunia dalam proses persalinan tambah dia, disebabkan beberapa faktor diantaranya kurangnya asupan gizi pada ibu, kurangnya pengetahuan kesehatan pada ibu dan adanya penyakit penyerta yang bisa menyebabakan kematian pada ibu dan bayi.
Oleh karena itu, pihak Dinkes Rejanglebong sejak beberapa tahun belakangan terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil yang ada di wilayah itu melalui berbagai program kesehatan di 21 Puskesmas tersebar dalam 15 kecamatan dengan tujuan menekan AKI dan AKB.
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil ini pengecekan kandungan di berbagai Puskesmas dan disarankan minimal melakukannya selama empat kali selama proses kehamilan.
Selain itu, upaya lain yang sudah mereka gulirkan ialah melalui program SMS Bunda untuk mengetahui informasi kesehatan selama mengandung. Kalangan ibu hamil dapat mengetahui berbagai informasi kesehatan mereka dengan cara mengirimkan pesan singkat di nomor 0811-8469468.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016