Rejanglebong (Antara) - Harga jual cabai merah di tingkatan petani dalam Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini mengalami kenaikan hingga Rp30.000 dari sebelumnya berkisar Rp19.000 per kilo gram (kg).

Menurut keterangan Budi (31) salah seorang petani cabai merah keriting di Desa Air Merah, Kecamatan Curup Tengah, Minggu, menyebutkan kenaikan harga jual cabai ini terjadi sejak dua hari belakangan.

"Untuk yang cabai merah keriting halus mencapai Rp30.000 per kg, kemudian kualitas sedang Rp24.000 sampai Rp25.000 dan untuk cabai merah besar atau yang di sebut petani daerah sini cabai mulsa Rp22.000 per kg," katanya.

Adanya kenaikan harga jual cabai merah ditingkatan ini kata dia, sangat mereka syukuri mengingat harga ini merupakan yang tertinggi dalam periode Januari sampai awal Agustus 2016. Sedangkan pada 2015 lalu, harganya ditingkat petani sempat melambung hingga Rp75.000 per kg di petani dan di pasaran mencapai Rp100.000 per kg.

Harga cabai merah ini tambah dia, sebelumnya sempat turun dikisaran Rp7.000 kemudian naik dikisaran Rp15.000, namun beberapa saat kemudian turun lagi dikisaran Rp10.000.

Harga cabai merah di Rejanglebong ini, kerap berfluktuasi atau berubah-ubah karena selain jadi daerah penghasil cabai juga sering menjadi lokasi pemasaran cabai dari luar daerah seperti dari sejumlah daerah di Provinsi Sumsel dan daerah lainnya.

Cabai merah yang ditanamnya diatas lahan seluas satu hektare ini tambah Budi, jika melihat kondisi tanamannya yang tumbuh normal tidak diserang hama penyakit diperkirakan bisa menghasilkan hingga 10 ton, yang dipanen 13 kali dalam sekali musim tanam atau berkisar 600 kg setiap kali panen.

"Untuk modal keseluruhannya berkisar Rp15 juta sampai Rp17 juta, yang dipakai untuk pembelian benih, pupuk, pengolahan lahan, pembelian plastik mulsa dan obat-obatan pertanian serta biaya pemeliharaan," ujarnya.

Sementara itu menurut Edy, salah seorang agen cabai merah keriting yang ditemui dilokasi kebun Budi, mengatakan selama ini harga cabai di daerah itu dipengaruhi oleh permintaan dan harga pasaran di lokasi tujuan pemasaran seperti di Kota Palembang, Jambi atau Bengkulu.

"Kalau lagi musim kemarau atau belum ada yang panen harga cabai disini dipastikan akan naik begitu juga di pasaran daerah tujuan kami seperti di Palembang, Jambi atau daerah lainnya," kata Edy.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016