Bengkulu (Antara) - Para petani di sekitar kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Air Talo, Kabupaten Seluma dan kawasan HPT Air Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu mengembangkan durian Bentara, durian unggul lokal Bengkulu untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Anggota Tim Teknis Program Pengembangan Durian Bentara dari Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu, Gunggung Senoaji di Bengkulu, Selasa mengatakan bibit durian unggul itu diperbanyak dan dibagikan kepada petani melalui program rehabilitasi hutan dan peningkatan pendapatan petani.

"Bibit unggul ini dibagikan kepada petani di sekitar kawasan hutan sebagai tanaman hutan yang dipanen buahnya atau produk nonkayu," kata Gunggung.

Ia mengatakan program tersebut merupakan kerjasama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan organisasi internasional, The International Tropical Timber Organization (ITTO).

Petani sekitar hutan yang mendapat bibit sebanyak dua batang per keluarga petani yakni petani Kecamatan Ulu Talo Kabupaten Seluma dan Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara.

Selain membantu petani, durian unggul itu juga menjadi komoditas rehabilitasi kawasan hutan tropis di dua kawasan hutan tersebut.

Sebanyak 4.000 batang bibit pohon untuk rehabilitasi HPT Air Talo dan HPT Air Ketahun. Bibit pohon tersebut akan ditanam di area seluas 10 hektare atau masing-masing 5 hektare di tiap hutan produksi.

"Dalam satu hektare ditanam 50 batang durian unggul dan 450 batang pohon kayu bawang," kata dia.

Gunggung menambahkan, durian Bentara merupakan durian lokal yang sudah dirilis sebagai varietas unggul oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian nomor 493 tahun 2005.

Durian Bentara yang merupakan singkatan dari Bengkulu Utara, memiliki keunggulan bentuk buah bulat telur terbalik, buah mudah dibelah, daging buah sangat tebal, berwarna kuning tembaga, dengan rasa manis legit, kering dan berserat halus serta harum, dan beradaptasi dengan baik dataran rendah.

"Durian ungggul ini memasuki masa berbuah pada umur enam tahun dan pendampingan kepada petani dilakukan selama tiga tahun hingga pohon durian tumbuh baik," katanya.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016