Perum Bulog Kanwil Bengkulu memastikan penyerapan gabah dan beras petani di Provinsi Bengkulu kini sesuai dengan Keputusan Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 terkait perubahan Harga Pokok Penjualan (HPP) dan rafaksi harga.
Kepala Kanwil Bulog Bengkulu, Dody Syahrial, di Bengkulu, Kamis, mengatakan bahwa kebijakan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga stabilitas harga pangan di pasar.
"Tim Bulog Bengkulu telah siap mengimplementasikan penyerapan gabah dan beras petani dengan HPP terbaru sebesar Rp6.500 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp6.000. Kami juga telah berkoordinasi dengan petani dan kelompok tani di Bengkulu untuk memastikan proses penyerapan berjalan lancar," kata dia.
Penyesuaian harga ini, lanjutnya, memberikan keuntungan lebih besar bagi petani sekaligus meningkatkan motivasi mereka untuk menghasilkan produk pertanian yang lebih berkualitas.
Kurangi Disparitas dan Tekan Inflasi Pangan
Selain meningkatkan pendapatan petani, penyesuaian HPP diharapkan dapat mengurangi disparitas harga antara gabah di tingkat petani dan harga beras di pasar. Hal ini juga diupayakan untuk menekan potensi inflasi pangan yang dapat berdampak negatif pada masyarakat.
"Dengan keputusan terbaru ini, Bulog akan membeli gabah dengan harga lebih kompetitif, yang diharapkan dapat menjaga stok pangan nasional sekaligus mendukung program pengendalian harga beras di pasar melalui SPHP maupun bantuan pangan," tambah Dody.
Perkuat Distribusi Beras Lokal
Di sisi lain, Bulog Bengkulu terus berkomitmen memperkuat distribusi beras ke pasar lokal guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Langkah ini memastikan harga pangan tetap stabil dan adil, baik bagi petani maupun konsumen.
Melalui implementasi HPP terbaru, Bulog optimistis penyerapan gabah dan beras petani dapat mendukung keberlanjutan pangan di Bengkulu dan nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025